Cerita Puteri Indonesia Soal Insiden Miss Universe 2015

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Jan 2016 01:23 WIB
Puteri Indonesia Anindya Kusuma Putri bercerita tentang malam final Miss Universe 2015 yang menjadi buah bibir lantaran insiden salah sebut Steve Harvey.
Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri di malam final Miss Universe 2015. (Ethan Miller/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Malam final Miss Universe 2015 memang sudah lama berlalu, Steve Harvey, sang pembawa acara dan Miss Kolombia Ariadna Gutierrez telah berdamai. Dunia pun menerima Miss Universe ‘yang tertukar’, perwakilan Filipina, Pia Alonzo Wurtzbach.

Puteri Indonesia Anindya Kusuma Putri masuk dalam peringkat 15 besar di acara tersebut. Kembali ke Indonesia, Anin, begitu dia akrab disapa, bercerita tentang insiden canggung yang menjadi berita terheboh di 2015 tersebut.

"Di panggung kami semua tidak tahu dan terkejut dengan akhir yang kurang mulus karena selama rehearsal lancar saja," ujar Anin di Graha Mustika Ratu, Jakarta, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan yang mewakili Indonesia di ajang kecantikan dunia itu mengatakan dia dan para kontestan lain merasakan ada hal yang tak beres usai Steve Harvey mengumumkan bahwa mahkota Miss Universe 2015 jatuh pada Miss Kolombia.

Sesuai latihan, kata Anin, pemenang akan diarahkan untuk melakukan first walk dan merayakan hari besarnya. Setelah itu kontestan lain akan menghambur untuk memberikan selamat. Namun, saat itu selama empat menit sang pengarah gaya tidak berbuat apa-apa.

"Terus ada tulisan di teleprompter, 'Miss Philippines, take your first walk as Miss Universe'. Kami bingung, yang benar host atau teleprompter salah?" tutur Anin.

Semenit kemudian, Steve Harvey kembali ke atas panggung dan meminta maaf atas kesalahannya. Mahkota yang telah disematkan di kepala Miss Kolombia diambil kembali untuk diberikan pada juara sebenarnya.

Di belakang panggung, Presiden Miss Universe Paula Shugart meminta maaf atas kesalahan penyebutan nama pemenang. Reaksi para finalis Miss Universe terbagi menjadi dua, ada yang berusaha menenangkan Miss Kolombia yang terguncang, ada pula yang berusaha merayakan kemenangan Miss Filipina Pia Wurtzbach.

“Suasananya canggung banget,” ujar Anin, yang ikut menghampiri Miss Kolombia usai insiden itu.

Mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro itu mengaku saat itu sempat ikut menangis melihat kesedihan Miss Kolombia. Terbayang olehnya rasa pedih ketika mahkota dan selempang Miss Universe yang disangka telah dimiliki justru diambil kembali.

Miss Filipina Pia Alonzo Wurtzbach (kiri) dan Miss Kolombia Ariadna Gutierrez di malam final Miss Universe 2015. (REUTERS/Steve Marcus)
Di sisi lain, dia juga kasihan terhadap Pia yang tidak punya kesempatan merayakan kemenangan.

Insiden yang menimbulkan kekecewaan bagi para kontestan membuat pesta perpisahan pada malam terakhir dibatalkan.

"Kami pulang ke keluarga masing-masing," kata dia.

Ketika hendak memberi selamat pada Pia, Miss Universe 2015 itu sudah pergi karena harus mengikuti konferensi pers. Anin hanya sempat mengucapkan selamat pada Pia melalui layanan pesan WhatsApp.

Sebelum mengikuti Miss Universe, Anin mengatakan dia telah mengenal dan berinteraksi dengan Pia lewat dunia maya. Diawali dengan mengirim pesan lewat Instagram, keduanya bertukar kontak dan berinteraksi sebelum ajang kecantikan itu dimulai. Anin dan Pia tergabung dalam grup chat yang berisi kontestan lain seperti dari Inggris dan juga Malaysia. (antara/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER