Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang pekan mode ternyata tak sekadar acara pecinta fesyen untuk melihat tren pakaian terbaru atau belanja aneka busana saja. Kenyataannya, pekan mode juga menjadi salah satu ajang untuk menambah pendapatan negara. New York Fashion Week (NYFW) misalnya.
Ajang fesyen dua kali setahun di New York ini diklaim mampu menghasilkan aliran uang yang tak sedikit. Mengutip NYMags, US Congress Joint Economic Committee, NYFW mampu menghasilkan keuntungan US$887 juta.
Laporan ini mengungkap bahwa NYFW tahun lalu menghasilkan keuntungan US$887 juta. Keuntungan ini masih ditambah dengan US$547 juta dari hasil penjualan langsung di lokasi NYFW
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Carolyn Maloney, perwakilan dari US Congress Joint Economic Committee mengungkapkan bahwa ajang ini memberikan sumbangan ekonomi yang lebih besar dibanding dengan beberapa ajang besar lainnya di Amerika.
Kepada
WWD, Maloney mengungkapkan ajang US Open menghasilkan keuntungan US$700 juta, dan New York Marathon (US$340 juta). Bahkan keuntungan yang dihasilkan ini, menurut Arizona Governor's Conference on Tourism, masih lebih besar daripada keuntungan Super Bowl 2015. Di tahun lalu, Super Bowl menghasilkan US$720 juta.
Menurut laporan, setiap tahunnya diperkirakan lebih dari 230 juta orang menghadiri acara fesyen ini. Jumlah ini masih ditambah dengan banyak orang yang datang makan malam di restoran eksklusif Marlton, minum cocktail di bar kenamaan, dan juga para pembeli tas brand AS terkenal.
Keuntungan fantastis dari ajang ini tidaklah mengherankan. Pekan mode New York ini digelar dua kali setahun, mengikuti perubahan musim, Fall/Winter dan Spring/Summer. Sedangkan ajang lainnya hanya digelar setahun sekali. Selain itu, harga jual tiket dan harga produk yang cukup mahal juga menjadi salah satu penentu keuntungan besar ajang ini.
(les/les)