Tiga Ribu Pasangan Nikah Massal di Korsel

Fadli Adzani/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Feb 2016 19:56 WIB
Setidaknya 3.000 pasangan dari 62 negara mengikuti perhelatan nikah massal yang digelar oleh Unification Church di Korea Selatan.
Setidaknya 3.000 pasangan dari 62 negara mengikuti perhelatan nikah massal yang digelar oleh Unification Church di Korea Selatan. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 3.000 pasangan dari 62 negara mengikuti perhelatan nikah massal yang digelar oleh Unification Church di Korea Selatan.

Ryu Kyeung-seuk, presiden gereja cabang Korea Selatan memaparkan bahwa selain pasangan yang hadir di tempat, 12 ribu pasangan lainnya juga berpartisipasi dalam perhelatan itu melalu internet.
Pendiri Unification Church, Pendeta Sun Myung Moon yang tutup usia pada usia 92 tahun pada 2012 lalu telah menikahkan ribuan pasangan dalam nikah massal sejak 1960-an.

Janda Moon, Hak Ja Han Moon, meresmikan upacara pernikahan massal yang tahun ini digelar pada Sabtu (20/2) dan disaksikan oleh 22 ribu pengikut gereja dan tamu yang berkumpul di gereja Pusat Perdamaian Dunia Cheong Shim di Gaepyoung, sekitar 75 kilometer dari timur laut Seoul.
Tak hanya pengantin baru, terdapat pula pasangan yang sebelumnya sudah menikah. Mereka kembali mengucapkan janji sucinya sebelum bergabung dalam upacara pernikahan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah bertunangan selama satu tahun, namun kami kerap tak bersama, jadi tentu saja saya merasa sangat senang bisa bersama istri saya lagi," ujar Hyo-joo Song dari Inggris, yang menikahi seorang wanita Jepang, dikutip dari Reuters.
"Ya, kami sangat bahagia karena bisa menikah [di sini] dan bisa berbagi pengalaman ini dengan banyak orang."

Budaya pernikahan massal ini seringkali menimbulkan kritik pedas. Pasalnya, masih belum jelas bagaimana Unification Church yang didirikan Moon mendapatkan uang untuk membiayai pernikahan massal tersebut.

Selain itu, Moon pernah menimbulkan kontroversi karena pernah dipenjara di AS atas kasus menghindari pajak. Pada 1992, dia dan istrinya menyatakan mereka adalah juru selamat untuk kelompok mereka. Tak heran, banyak yang menganggap gereja ini menjalankan sekter agama. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER