Jakarta, CNN Indonesia -- Perayaan Cap Go Meh oleh umat Tionghoa di Semarang bertambah meriah. Selain biasanya muncul menu khas Lontong Cap Go Meh, kini bertambah satu menu lagi yakni Lumpia Cap Go Meh yang secara simbolis ditunjukkan pada perayaan Cap Go Meh di kompleks Graha Padma Semarang.
Lumpia Cap Go Meh adalah jajanan lumpia yang isinya bahan baku lontong Cap Go Meh. Telur, suwiran ayam, udang, rebung, sambel goreng dan lodeh, dimasukkan menjadi satu dalam gulungan tepung lumpia. Oleh umat Tionghoa di Semarang, lumpia Cap Go Meh akan mulai dipatenkan menjadi kuliner khas yang hanya keluar saat perayaan Cap Go Meh.
"Lumpia Cap Go Meh kita buat untuk menambah kuliner khas dan budaya ala China di Semarang. Mungkin saat ini keluarnya harus saat Cap Go Meh dulu, nanti bisa berkembang menjadi kuliner harian", ungkap Budayawan Tionghoa asal Semarang, Harjanto Halim kepada
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh umat Tionghoa Semarang, pembuatan lumpia Cap Go Meh ini ditunjukkan kepada Walikota Semarang Hendrar Prihadi, yang kemudian diminta mencicipinya.
"Ini ide yang bagus, bisa menambah budaya dan kuliner khas Kota Semarang yang identik dengan akulturasi budaya China dan Jawa. Harus diteruskan menjadi kuliner khas harian,” kata Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Perayaan Cap Go Meh oleh umat Tionghoa di Semarang dilakukan dengan bentuk karnaval bertema "Journey To The West" dengan konsep akulturasi budaya China dan Jawa.
Dalam karnaval ini, umat Tionghoa baik dewasa, remaja maupun anak-anak berdandan ala tokoh cerita Tiongkok seperti Sun Go Kong dan gurunya Tong Sam Cong dan tokoh cerita Jawa seperti Gatotkaca, Hanoman dan Punakawan.
Cap Go Meh sendiri adalah hari kelima belas Imlek yang merupakan hari penutupan perayaan Imlek. Secara kebetulan atau tidak, pada hari Cap Go Meh kondisi bulan di langit selalu berbentuk bulat penuh seperti bulan baru atau purnama.
(les/les)