Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi yang mengulas tentang hubungan jangka panjang, memastikan bahwa pasangan yang berkomunikasi dan berhubungan seksual dengan rutin akan merasa puas dengan hubungan yang dijalaninya.
Penelitian yang akan dipublikasikan di
The Journal of Sex Research dalam waktu dekat itu mensurvei hampir 40 ribu pasangan menikah dan juga pasangan yang tinggal bersama sejak 2006, untuk mengukur tingkat kepuasan seks dan juga kebahagiaan seseorang.
Seperti dilansir dari
Independent, kepuasan seks para peserta diukur dalam skala satu sampai tujuh, yang diartikan sama dengan masa enam bulan pertama dari sebuah hubungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Wall Street Journal sempat melaporkan bahwa mayoritas, yakni 83 persen responden, mengaku puas secara seksual selama kurun waktu enam bulan pertama. Namun persentase itu turun hingga setengahnya, saat ditanya tentang kehidupan seksualnya saat ini.
"Sebanyak 79 persen responden pria dan 81 persen wanita yang menyatakan puas dengan kehidupan seksnya, mengaku melakukan hubungan seksual minimal satu kali setiap minggunya," tulis laporan tersebut.
Asisten Profesor Kesehatan Psikologi, Universitas Chapman, David Frederick menilai, untuk menentukan mana yang lebih utama di antara kepuasan seksual dengan frekuensi hubungan seks, sama saja dengan membahas siapa yang lebih dulu antara ayam dan telur.
Dalam penelitian itu, ada beberapa hal menarik lainnya yang ditemukan saat mengukur faktor kepuasan wanita dan pria.
Pada penelitian tersebut, kemungkinan tertinggi dari faktor yang dapat membuat kaum wanita puas dengan hubungan adalah seberapa sering mereka orgasme, bagaimana pasangannya dapat mengatur suasana hati mereka dan juga cara berkomunikasi.
Sedangkan untuk kaum pria, yang utama adalah bagaimana pasangan menciptakan suasana hati mereka, variasi dalam bercinta, dan yang terakhir adalah komunikasi.
Dengan penelitian itu, Sosiolog dan Pakar Percintaan Profesor Jacqui Gabb menilai komunikasi sebagai faktor penting yang harus dijaga dalam sebuah hubungan. Kepada
Independent, Gabb juga mengungkapkan bahwa komunikasi verbal dan non-verbal adalah esensi utama untuk membuat sebuah hubungan percintaan bertahan lama.
(meg)