Alasan Ilmiah Di Balik Mata 'Kedutan'

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 15:47 WIB
Saat mata berkedut, umumnya orang Indonesia mengasosiasikannya dengan mitos. Ada yang menyebut mata kedutan berarti akan mendapat bencana, benarkah?
Mata kedutan bisa disebabkan oleh stres, kelelahan dan juga faktor lainnya. (Pixabay/PublicDomainPictures)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mata kedutan, di Indonesia, identik dengan mitos. Jika mata kiri yang berkedut, biasanya dianggap pertanda akan mendapat kesedihan. Sementara, jika mata kanan yang berkedut, umumnya jadi pertanda mendapat kebahagiaan.

Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan mata berkedut secara tiba-tiba?

Melansir laman Independent, mata kedutan atau myokymia merupakan hal yang terjadi secara alami. Myokymia termasuk dalam gangguan otot, dimana otot halus dan syaraf yang berada di sekeliling mata, terstimulasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mata kedutan terjadi akibat beragam faktor, namun utamanya kelelahan menjadi penyebab utama. Mata akan lebih sering kedutan jika seseorang kurang tidur atau tengah dalam kondisi stres berat.

Faktor penyebab lainnya adalah kafein. Asupan kafein yang berlebih akan menyebabkan tingginya kadar adrenalin dalam tubuh yang bisa mempercepat detak jantung dan memicu syaraf serta otot untuk berkedut.

Oleh karena itu, ada baiknya mengonsumsi kafein dan minuman berenergi dalam jumlah terbatas, setiap hari. Selain itu, konsumsi alkohol dan rokok juga bisa menyebabkan kedutan.

Stres adalah faktor pemicu utama lainnya. Sayangnya, belum ada penelitian yang mempelajari bagaimana stres menyebabkan kedutan. Hanya saja, para peneliti percaya stres meningkatkan tekanan darah yang berubah jadi ‘kejutan’ di otot, sehingga memicu kedutan.

Kabar baiknya, kedutan umumnya hanya terjadi sementara dan akan hilang dengan sendirinya saat tubuh dan pikiran kembali rileks. Namun, di beberapa kasus, kedutan bisa berubah serius dan terjadi dalam waktu lama.

Jika demikian, penderita kedutan menahun diharapkan menghubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kedutan yang menahun bisa jadi gelaja penyakit Parkinson atau juga tanda adanya kerusakan syaraf dan otak,” kata Siobhan Fenton, editor laman kesehatan Independent. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER