Studi: Aspirin Bisa Turunkan Risiko Kanker

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2016 14:55 WIB
Aspirin ternyata tidak hanya berguna meredakan sakit, tapi juga bisa menurunkan risiko kanker kolon, jika dikonsumsi secara teratur.
Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay/stevepb
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini menyatakan bahwa aspirin bukan hanya berguna untuk meredakan rasa sakit. Jika dikonsumsi secara teratur dapat menurunkan risiko terkena kanker.

Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Oncology itu, menggunakan responden lebih dari 130 ribu orang, demi mengetahui hubungan aspirin dengan kanker. Data yang digunakan merupakan kelanjutan dari studi sebelumnya, total terkumpul data selama 32 tahun.

Melansir Time, para peneliti menemukan fakta dengan mengonsumsi aspirin secara reguler dua kali atau lebih dalam sepekan selama paling tidak enam tahun, dapat menurunkan 19 persen risiko terkena kanker kolon dan rektum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya menurunkan risiko terkena kanker kolon dan rektum, orang yang mengonsumsi aspirin secara rutin punya 15 persen peluang lebih rendah terkena kanker saluran pencernaan, dan tiga persen lebih rendah untuk segala jenis kanker.

Namun para peneliti tidak menemukan keterkaitan penggunaan rutin aspirin dengan pengurangan kanker lainnya seperti payudara, prostat, dan paru-paru.

Manfaat dari aspirin ini dapat dirasakan dengan memulai penggunaan kadar rendah, atau setengah dari dosis aspirin per pekan. Masih belum jelas penyebab mengapa efek aspirin begitu kuat pada kanker di bagian pencernaan.

Namun penulis menduga aspirin mungkin bekerja pada bagian awal pembentukan kanker. Mengonsumsi aspirin secara rutin dapat mencegah pertumbuhan kanker kolorektal atau tumbuhnya tumor ganas dari dinding bagian dalam kolon, atau usus besar, sebanyak delapan hingga 17 persen.

Efek ini akan terasa pada orang dengan usia di atas 50 tahun.

Tetapi penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan aspirin secara rutin dapat menimbulkan perdarahan internal. Selain itu belum ditemukan cukup bukti penggunaan aspirin secara rutin dan kaitannya dengan penyakit jantung ataupun stroke. (end/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER