Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar pengidap kanker stadium akhir masih ingin mengisi harinya dengan sesuatu yang berguna, bahkan sebisa mungkin meningkatkan kualitas hidupnya. Ketika nyeri kanker mulai menghalangi langkah, konsumsi morfin kerap dijadikan jalan pintas untuk menghilangkan sakit.
Namun, menenggak morfin secara berkala untuk mengurangi rasa akibat kanker tak hanya membuat jemu, tapi juga menurunkan kualitas hidup. Pasalnya, salah satu efek samping mengonsumsi morfin adalah mengantuk.
Seorang ahli gastroenterologi asal Singapura, Chua Tju Siang, pun mengungkapkan alternatif mengurangi rasa sakit akibat kanker tanpa mengganggu kegiatan sehari-hari, yaitu mematikan saraf rasa nyeri dengan teknik endoskopi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara sederhana, kata Chua, ada satu simpul saraf di dekat pembuluh darah yang mengirimkan sinyal rasa nyeri ke otak.
"Dengan endoskopi ini, saya mau membuat simpul saraf itu tidak bekerja sehingga sinyal nyeri tidak sampai ke otak," ujar Chua dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (26/8).
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan selang endoskopi ke dekat daerah kanker untuk mendeteksi letak simpul saraf tersebut.
"Jika sudah ditemukan, kami akan menyuntikkan obat sehingga simpul tersebut tak bekerja. Pasien bisa kerja lebih baik selama sisa hidupnya," kata Chua.
(mer)