Foto Makanan di Instagram Tentukan Profil Gizi

Apriliana Lloydta Anuraga | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2016 08:24 WIB
Instagram benar-benar memberi gambaran tentang apa yang dimakan oleh kelompok tertentu.
Ilustrasi bagel. (CNNIndonesia Internet/Jay Mantri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak sekadar makan, saat ini memotret dan mengunggah foto makanannya ke media sosial (medsos) terlebih dahulu, merupakan sebuah tren. Salah satu medsosnya adalah Instagram.

Baru-baru ini terdapat penelitian yang mengidentifikasi pilihan makanan dengan profil gizi di Amerika Serikat. Caranya dengan menganalisis tiga juta geo-tagged unggahan orang-orang di Instagram—yang  memperlihatkan bahwa makanan merupakan subjek yang sama besarnya dengan foto selfie.

Kemudian, untuk membantu pembuatan profil gizi dua kelompok berbeda, peneliti memakai dasar penelitian dari Departemen Pertanian setempat atau nilai gizi pada sekitar 9 ribu makanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian dari Georgia Institute of Technology, orang-orang dengan akses terbatas untuk ke toko sembako memiliki tingkat konsumsi lemak, kolesterol, dan gula 5 persen sampai 17 persen lebih banyak dari biasanya.

“Departemen Pertanian mengidentifikasi mereka berdasarkan ketersediaan makanan segar di sana,” kata Munmun De Choudhury, penulis utama penelitian, seperti dikutip DNA India.

“Instagram benar-benar memberi gambaran tentang apa yang benar-benar dimakan oleh kelompok tertentu. Hal tersebut membuka kesempatan peneliti untuk meneliti mereka dengan cara baru.”

Pasalnya, dalam kalangan tersebut, mereka lebih sering mengunggah makanan, seperti daging babi, mayones, dan kue kering.

Berbanding terbalik dengan hal tersebut, para peneliti juga menemukan hasil yang menjelaskan bahwa orang dengan akses lebih baik ke toko sembako akan mengunggah foto makanan-makanan bernutrisi, seperti bagel, kubis, dan hummus.

Bila diklasifikasikan, orang yang tinggal di bagian tenggara yang terbatas akses akan lebih sering mengonsumsi bacon, kentang, dan bubur jagung. Sedangkan yang memiliki akses akan mengonsumsi collard hijau, jeruk, dan buah persik.

Di wilayah Midwest ada hamburger, hot dog, dan sandung lamur yang berbanding dengan kacang-kacangan, bayam, dan kubis.

Di barat ada pie, daging sapi, dan sosis yang berbanding dengan quinoa, buah apel, dan kepiting. Dan di Barat Baya ada barbeque, daging babi, dan burrito versus tomat, asparagus, dan pisang.

"Buah-buahan dan sayuran adalah perbedaan terbesar," kata Choudhury.

Ia menambahkan, "48 persen dari kelompok tidak berbatas akses banyak yang mengunggah foto buah dan sayur. Sedangkan, di tempat yang terbatas hanya terdapat 33 persen." (sil/sil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER