Bakal Dijual, Aset Playboy Enterprise Mencapai Rp6,7 Triliun

Megiza | CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2016 12:55 WIB
Perusahaan induk majalah Playboy, Playboy Enterprise, dikabarkan telah menunjuk sebuah perusahaan untuk memproses penjualan aset-asetnya.
Perusahaan yang didirikan sejak tahun 1953 oleh pengusaha media yang dikenal berpenampilan eksentrik, Hugh Hefner, tersebut telah menunjuk Moelis & Company untuk memproses penjualan aset-asetnya. (Dan Kitwood/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Playboy Enterprises, perusahaan induk dari majalah pria dewasa, dikabarkan telah menyewa beberapa bankir untuk mengeksplorasi aset perusahaan mereka yang dapat dijual. Sumber yang dikutip oleh Financial Times mengatakan, majalah dan istana Hugh Hefner menjadi dua aset yang nantinya akan ditawarkan ke publik.

Perusahaan yang didirikan sejak tahun 1953 oleh pengusaha media yang dikenal berpenampilan eksentrik, Hugh Hefner, tersebut telah menunjuk Moelis & Company untuk memproses penjualan aset-asetnya.

Diprediksi, penjualan tersebut bakal berkisar antara US$400 juta (setara dengan Rp5,3 triliun) hingga US$500 juta (setara dengan Rp6,7triliun). Lima tahun lalu, Hefner telah menjadikan Playboy Enterprise sebagai perusahaan privat melalui Rizvi Traverse Management.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan yang berbasis di Los Angeles itu juga sempat didekati banyak pihak yang mengajukan penawaran setelah kediaman Hefner, Playboy Mansion, diumumkan dijual senilai US$ 200 juta (Rp 2,6 triliun) pada Januari tahun ini.

"Keputusan untuk menjual rumah besar itu memunculkan banyak calon pembeli yang tertarik. Hasilnya sendiri masih belum jelas," kata sumber.

Para calon pembeli yang berasal dari perusahaan media tradisional hingga koalisi pengusaha mengincar aset dengan nama yang sudah mendunia itu. Nama Playboy Enterprise sendiri dianggap dapat dijadikan aset untuk diluaskan menjadi klub dan restoran-restoran mewah di seluruh dunia.

Perusahaan Playboy mengalami penurunan sejak beberapa dekade belakangan. Sirkulasi atau oplah majalah turun hingga 800 ribu dari angka 5,6 juta yang dicapai pada tahun 1975.

Sebelumnya, majalah Playboy juga telah mengumumkan rencana mereka untuk tak lagi mempublikasikan foto telanjang. Chief Executive Playboy, Scott Flanders menilai saat ini orang sudah dapat melihat foto-foto seperti yang ditampilkan dalam Playboy hanya dengan menjentikkan jari.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER