Kemenpar Atur Strategi Promosikan Kuliner Indonesia

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Apr 2016 19:55 WIB
Menteri Pariwisata percaya bahwa untuk meningkatkan performa kuliner Indonesia, maka promosi di tingkat global sangat diperlukan.
Ilustrasi makanan tradisional khas Bali. (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya percaya bahwa untuk meningkatkan performa dan citra kuliner Indonesia, maka promosi di tingkat global diperlukan sehingga kuliner Nusantara akan berjaya baik di dalam maupun di luar negeri.

"Saya punya hipotesa, kalau Indonesia ingin menguatkan brand di Indonesia maka perlu dikuatkan di tingkat global," kata Arief Yahya saat peluncuran Festival Kuliner Nusantara di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (1/4).

Arief berkaca kepada Thailand yang berani mengklaim sebagai dapur dunia karena kekayaan kuliner yang dimiliki oleh Negeri Gajah Putih. Pun hipotesa Arief berdasarkan pengalamannya sendiri dalam menemukan jumlah restoran Indonesia di luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief bercerita, ia pernah menemukan restoran Indonesia di Melbourne sebanyak 50 unit, Malaysia 150 unit, sedangkan Thailand mencapai 600 unit. Jumlah restoran Thailand yang menjamur seluruh penjuru dunia kemudian dituturkan mantan CEO Telkom Indonesia itu lantaran Pemerintah Thailand memberikan sokongan berupa modal kepada siapa pun yang ingin membuka restoran Thailand.

Bersemangat mengikuti jejak Thailand, Arief kemudian menggencarkan promosi kuliner baik di dalam maupun luar negeri. Di luar negeri, Arief mengakui bahwa sesaat lagi akan ada sebuah restoran bercita rasa Indonesia yang dibuka di China, dan menyusul beberapa negara lainnya.

"Ada investor lokal di sana yang ingin membuka dan restoran itu akan bernama Wonderful Indonesia. Restoran itu sendiri dibuka 16 April nanti, dan saya yang akan ke Anhui, China," kata Arief.

Sedangkan di dalam negeri, Arief juga meresmikan Festival Kuliner Nusantara yang akan dimulai pada 14 hingga 16 April nanti di Mall Artha Gading, Jakarta Utara. Festival tersebut diikuti 34 provinsi yang diagendakan memamerkan makanan khasnya masing-masing.

Semua usaha ini dilakukan pemerintah demi menggenjot kedatangan wisatawan luar negeri ke Indonesia serta menggerakkan arus wisatawan dalam negeri. Pemerintah sendiri memiliki target mendatangkan wisatawan asing sebesar 12 juta pada tahun ini. Kuliner pun dianggap sebagai 'daya tarik' yang ampuh untuk mendatangkan wisatawan.

Untuk mendukung usaha menduniakan kuliner, Kemenpar juga akan mendorong 30 jenis makanan tradisional sebagai ikon makanan Indonesia, diantaranya Nasi Liwet Solo, Gudeg Yogyakarta, Asinan Jakarta, dan masih banyak lagi.

"Sebenarnya makanan-makanan ini sudah pernah diluncurkan di era Marie Elka Pangestu dalam bentuk Ikon Kuliner Tradisional Indonesia. Ini memang harus distandarisasi agar dapat dibuat secara masif," kata Arief saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, seusai peluncuran.

"Saya setuju baiknya ada banyak buku yang membahas kuliner Indonesia serta standarnya. Tapi bukan cuma resep, namun juga lokasi restorannya," kata Arief.

Usaha pembukuan dan standarisasi ini dianggap sebagai upaya penjagaan kuliner Indonesia dari klaim bangsa lain. Selain itu, juga menjaga tradisi dan otentik rasa kuliner tradisional.

Arief mengatakan baiknya standar tersebut dibuat oleh para ahli kuliner serta komunitas yang terkait. Pemerintah dapat membantu dari aspek sokongan promosi serta upaya pembinaan restoran. Semua demi mendulang potensi kuliner menyumbang 30 persen dari pemasukan dari ekonomi kreatif serta pariwisata.

"Namun demi menjaga kuliner itu sendiri, ada baiknya masing-masing pemerintah daerah mendaftarkan hak kekayaan intelektual makanan khas daerahnya yang sudah diketahui publik. Repot kalau ada negara lain yang mengklaim." katanya. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER