China Masih Jadi Pasar Barang Mewah Terbesar

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Rabu, 13 Apr 2016 13:25 WIB
Data dari Fortune Character Institute menyebutkan pengeluaran China untuk barang mewah pada 2015 mencapai US$16,8 miliar atau Rp220 triliun.
Produk mewah seperti Dior banyak diburu konsumen China. (REUTERS/Mal Langsdon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku industri barang mewah tidak perlu khawatir pasar anjlok akibat krisis ekonomi global. Hal itu berkat permintaan yang terus bertambah dari Negeri Panda. Hasil riset Fortune Character Institute, konsultan riset produk mewah di Shanghai, China masih merupakan pasar terbesar produk mewah.

Tahun lalu, China menghabiskan dana sebesar US$16,8 miliar untuk belanja produk mewah atau meningkat hingga 9 persen dari tahun lalu.

Melansir laman Fibre2Fashion yang mengutip Xinhua, masyarakat China kini semakin sadar merek. Generasi baru China kini lebih terpelajar dan kerap bepergian ke seluruh dunia, mereka pun melek teknologi sehingga mudah terpapar hal-hal terbaik di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pasar China kini semakin global,” kata Andrew Keith, Presiden Lane Crawford, peritel fesyen mewah yang berbasis di Hong Kong. “Mereka haus akan produk terbaik dengan merek terkenal."

Keith juga mengatakan kini konsumen China tidak lagi fokus pada barang yang hanya terlihat bagus. “Mereka juga fokus pada kualitas,” sebutnya.

Fortune Character Institute menyebutkan 39 persen konsumen berduit di China mementingkan kualitas dan kenyamanan dari barang dan jasa, ketimbang hanya urusan merek.

“Harga tak lagi prioritas mereka, namun kualitas. Membeli barang bermerek sama dengan peningkatan status dan prestise bagi konsumen China,” ujar Dr. Tina Zhou dari Fortune Character Institute.

Dari produk mewah itu, merek fesyen wanita kenamaan menguasai 50 pangsa pasar. Merek-merek seperti Chanel, Fendi, Dior, Louis Vuitton dan Gucci adalah favorit konsumen China. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER