Jakarta, CNN Indonesia -- Jadwal yang padat tak bisa lagi jadi alasan untuk tak berolah raga. Menurut studi “canggih” yang digarisbawahi reporter
New York Times, Gretchen Reynolds, satu menit berolah raga keras sebanding dengan efek psikologis 45 menit berolahraga sedang.
Ilmuwan di McMaster University in Hamilton, Ontario, Kanada mendapat kesimpulan mengejutkan itu setelah menguji 25 pria muda dalam kondisi fit.
Kelompok endurance melakukan olah raga rutin (45 menit besepeda statis dengan kecepatan sedang).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan kelompok lain, kelompok latihan interval, menggunakan sepeda statis rutin, termasuk pemanasan dua menit, 20 detik berlari sprint, dua menit bersepeda dengan kecepatan rendah, 20 detik lagi sprint, dua menit pemulihan, 20 detik sprint akhir, lalu tiga menit pendinginan. Total sprint adalah 60 detik dengan tenaga ekstrem.
Setelah berolah raga tiga kali sepekan selama 12 pekan, kelompok endurance bersepeda selama 27 jam dan kelompok interval bersepeda selama enam jam, seperti diberitakan
Food and Wine.
Apakah ini penemuan yang mengejutkan? Partisipan di dua kelompok itu menunjukkan perkembangan yang nyaris sama dalam kebugaran aerobik, otot, dan kontrol gula darah.
Meskipun ini tentu bukan studi pertama yang menunjukkan manfaat latihan interval dengan intensitas tinggi, namun studi ini yang pertama membandingkan secara ketat latihan endurance dengan interval.
Ternyata seseorang bisa mendapat manfaat kesehatan dan kebugaran utama dari hanya satu menit pengerahan tenaga yang besar. Bahkan jika hanya dapat berolah raga selama satu menit.
(sil)