Tiga Bagian Tubuh Rawan Aroma Tak Sedap

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Jumat, 29 Apr 2016 18:39 WIB
Padatnya aktivitas tak ayal membuat tubuh banyak bergerak yang berimbas pada produksi keringat berlebih. Hal itu, bisa menimbulkan bau badan.
Ketiak adalah salah satu bagian tubuh yang rawan aroma tak sedap. (Thinkstock/LittleBee80)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kekhawatiran akan bau badan ini menjadi sebab banyak orang menghindari kegiatan yang dapat menghasilkan keringat berlebih. Padahal, keringat bukanlah penyebab bau badan.

"Proses keringat ini adalah hal yang alami, yang jadi masalah adalah timbulnya bakteri di daerah tertentu," ungkap dokter Vinia Ariani Permata, Spesialis Kulit dan Kelamin, saat ditemui CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat yang ada di bawah kulit. Menurut Vinia, ada dua jenis kelenjar keringat. Pertama adalah kelenjar keringat luar atau accrine, dan yang lainnya adalah kelenjar keringat dalam atau apocrine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Accrine merupakan jenis keringat bening tak berbau. Sedangkan apocrine menghasilkan keringat yang mengandung senyawa yang dicari oleh bakteri. Kedua kelenjar ini terletak di beberapa bagian tubuh yang berbeda.

Jika produksi apocrine berlebih, imbasnya, bukan tidak mungkin timbul aroma kurang sedap dari beberapa bagian tubuh tertentu. Dokter Vinia menyebut terdapat tiga bagian tubuh yang rawan menimbulkan bau badan.

1. Telapak kaki
Meski telapak kaki adalah bagian dari kelenjar luar yang terbuka, tapi seringkali kaki pada beberapa orang punya 'aroma' yang semerbak.

Kondisi bau pada kaki disebabkan kaki tertutup dengan sepatu sehingga menjadi lembab dan tak mendapat sirkulasi udara yang baik. Selain itu, adanya bakteri karena sepatu atau kaus kaki yang jarang dicuci menyebabkan bau tak sedap.

2. Ketiak
Pada daerah ini, cairan keringat yang keluar dihasilkan dari kelenjar dalam. Selain itu, kondisi ketiak berada pada bagian tertutup membuat daerah tersebut selalu lembab.

Kondisi lembab pada daerah yang sering dibuka itu membuat metabolisme bakteri menjadi tinggi dalam 'mengonsumsi' keringat sehingga memicu timbulnya bau badan.

3. Selangkangan
Kondisi daerah pangkal paha dan area kemaluan menjadi sasaran empuk bakteri dalam menimbulkan bau tak sedap. Kondisi daerah intim yang lebih tertutup ditambah dengan keringat yang jadi 'makanan' bakteri semakin memungkinkan bau muncul dari daerah ini.

Meski pada kenyataannya bakteri adalah penyebab munculnya bau badan, justru menurut Vinia bakteri pada kulit adalah anugerah. Dan selama orang masih menjaga kebersihan diri, maka bakteri tidak akan berlebihan dalam menghasilkan bau.

"Bakteri ini sebenarnya juga diperlukan sebagai sistim pertahanan tubuh, sehingga tidak semua bakteri pada kulit merugikan," ujarnya

"Biarkan saja bakteri tetap ada karena tidak menimbulkan bau pada semua bagian. Yang perlu diwaspadai ialah pada bagian tertutup atau lipatan,” kata Vinia. (les)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER