Jakarta, CNN Indonesia -- Tak banyak banyak orang tahu bahwa makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari bisa berbahaya bagi tubuh bila dibarengi pengunaan obat-obatan, baik yang dibeli secara eceran maupun sesuai resep dokter.
Laman Global News Kanada, baru-baru ini, membeberkan daftar makanan yang “berbahaya” bila dikonsumsi berbarengan dengan obat-obatan tertentu. Selain mengakibatkan pengobatan tidak efektif, juga efek samping serius.
Berikut ini, lima makanan yang diketahui tidak bisa dikonsumsi berbarengan dengan obat-obatan. Bila masih ragu atau membutuhkan informasi lebih detail, segera berkonsultasi dengan dokter anda, atau klik laman Foodnetwork.ca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cokelat dan RitalinRitalin dikenal sebagai obat wajib pengidap
attention deficit disorder (ADD). Obat ini bersifat stimulan, maka bila bercampur dengan makanan yang mengadung kafein, seperti cokelat, dapat meningkatkan pengaruh si obat.
Alkohol dan InsulinBila anda sedang mengonsumsi insulin atau pil diabetes, sebaiknya menghindari minuman beralkohol, terutama saat makan malam. Satu regukan saja bisa berakibat fatal: menurunkan kadar glukosa, memicu
hypoglycemia.
Jeruk Nipis dan Obat BatukJeruk nipis mengadung enzim yang merusak sejumlah obat-obatan, seperti
dextrosethorphan, untuk meredakan batuk dan demam. Kombinasi jeruk nipis dan obat batuk dapat menyebabkan kantuk berlebihan, bahkan halusinasi.
Rumput Laut dan Obat AntitiroidBagi anda yang mengonsumsi obat-obatan
antithyroid untuk mencegah
hyperthyroidism berhati-hati lah kala menyantap makanan laut yang sarat iodin. Semakin tinggi iodin, semakin tinggi pula dosis obat yang anda butuhkan. Interaksi makanan laut menyebabkan pengobatan kurang efektif.
Susu dan AntibiotikProduk peternakan macam susu, yoghurt dan keju bisa jadi “musuh” bagi sebagian antibiotik, termasuk
tetracyclines dan
Cipro. Kalsium yang terkandung di produk
dairy tersebut menangkal antibiotik, membuat obat sulit dicerna.
(vga/vga)