Bullying Kini Dianggap Masalah Kesehatan Masyarakat

Silvia Galikano | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mei 2016 11:28 WIB
Para orangtua dan guru biasanya menepis keluhan anak-anak yang mendapat perundungan atau bullying, malah mendesak korban untuk membalas.
Bullying kini dianggap sebagai kesehatan masyarakat. (Thinkstock/Devonyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perundungan (bullying) bukanlah bagian alami dari tumbuh besar dan harus dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat secara luas, menurut para ahli dalam laporan National Academies of Sciences, Engineering and Medicine. Konsekuensinya, seperti dilaporkan VOA, lekat terus jauh melampaui masa kanak-kanak.

Para orangtua dan guru biasanya menepis keluhan anak-anak yang mendapat perundungan, malah mendesak korban untuk membalas, atau justru mereka sendirilah yang melakukan penyalahgunaan lewat perilaku mereka.

Penulis utama laporan itu, pediatrik profesor Frederic Rivara, mengatakan bahwa perundungan “memiliki konsekuensi negatif yang bertahan dan tak dapat hanya diabaikan.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi tersebut menyebut anak-anak yang didesak anak-anak lain yang lebih besar atau lebih tua tak dapat beprestasi (mendapat nilai buruk) di sekolah, gugup, depresi, dan tinggi risiko bunuh diri. Si perundung juga dapat mengulangi lagi perbuatannya ke orang lain.

Perundungan bukan hanya terjadi di taman bermain, melainkan sudah masuk ke dalam teknologi abad ke-21 melalui cyberbullying di chat room internet, Twitter, dan media sosial lain, ujarnya.

Para ahli merekomendasikan sekolah-sekolah menerapkan kebijakan zero-tolerance, agar perundung secara otomatis tak naik kelas. Pendidik dan pihak lain harus berupaya memahami konteks terjadinya perundungan dan mengambil kebijakan yang, menurut pakar, disebut intervensi pencegahan. (sil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER