Jakarta, CNN Indonesia -- Kuliner dengan porsi jumbo memang dari segi ukuran menjadi daya tarik bagi pecinta kuliner. Namun, menurut Chef dan Pakar Kuliner, Edwin Lau, ada faktor-faktor lain yang membuat orang-orang terbuai dengan panganan berporsi jumbo.
Pertama, dari segi cita rasa, menurutnya, kebanyakan makanan yang ditawarkan dengan ukuran super besar adalah menu yang dengan rasa gurih.
Rasa tersebut saat ini, menurut Edwin, membuat pecinta kuliner di Indonesia menjadi 'kecanduan' hingga akhirnya lebih memilih makanan olahan cepat saji yang porsinya besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian dari segi harga, makanan atau minuman dengan porsi yang lebih besar biasanya ditawarkan dengan harga lebih murah.
Artinya, jika dinikmati untuk beberapa orang, akan lebih meringankan kocek. Hanya saja, Edwin menilai, konsep tersebut sebenarnya merupakan trik penjual untuk mendapat keuntungan yang lebih cepat.
"Ini hanya trik dari para pemilik restoran dimana sebenarnya kalau dihitung dari target omset, penjualan akan meningkat pesat sekalipun margin profitnya menurun sedikit. Dalam jangka waktu singkat akan terkumpul modal tambahan yang cukup untuk ekspansi bisnis, " kata Chef Edwin kepada
CNNIndonesia.com.
Tidak hanya soal rasa gurih yang menimbulkan adiksi atau harga yang lebih murah dibandingkan porsi normal, makanan jumbo dianggap menarik oleh konsumen biasanya dikarenakan ada faktor sensasi yang ditawarkan.
Edwin mengatakan, kebiasaan baru para pengguna sosial media membuat makanan jadi objek penting untuk diburu. Tujuannya, sekadar
update.
"Dulu memotret makanan adalah tugas suci dari seorang fotografer. Sekarang, semua orang menjadi fotografer dadakan dengan gadget mereka masing-masing. Apalagi makanan dengan porsi super besar sudah pasti membuat sensasi karena tampilannya yang lebih wow daripada makanan mikro ala
fine dining," katanya.
(meg)