Jakarta, CNN Indonesia -- Epidemi virus Zika yang menyerang Brasil membuat banyak orang khawatir hal tersebut akan memengaruhi penyelenggaraan Olimpiade. Bahkan para ilmuwan menyerukan agar Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunda penyelenggaraan Olimpiade di Rio de Janeiro hingga wabah Zika sepenuhnya teratasi.
Tapi, permintaan itu ditolak WHO.
Melansir laman
Reuters, sebanyak 150 ilmuwan dan pakar kesehatan masyarakat setuju bahwa menggelar Olimpiade sesuai jadwal ditengah kemelut Zika adalah hal yang tidak etis. Tapi, WHO berkeras wabah Zika tidak akan jadi penghalang pesta olahraga terbesar di dunia itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Berdasarkan pemeriksaan terbaru tentang virus Zika yang kini menyebar di 69 negara, termasuk 39 negara di Benua Amerika, tidak ada ancaman besar yang bisa membatalkan ataupun menunda penyelenggaraan Olimpiade,” ujar WHO.
Padahal, konsensus 150 ilmuwan dan pakar kesehatan masyarakat menyatakan risiko infeksi Zika terlalu tinggi, jika Olimpiade berjalan sesuai jadwal.
Olimpiade Rio akan digelar pada Agustus mendatang dan diperkirakan 500 ribu orang akan membanjiri kota terpopuler di Brasil tersebut.
“Risikonya terlalu tinggi untuk menerima kunjungan 500 ribu orang dari seluruh dunia. Mereka bisa terinfeksi dan membawa virus Zika pulang ke negara mereka,” tulis surat dari para ilmuwan yang dilayangkan ke Direktur Jendral WHO, Margaret Chan.
Tapi, WHO bergeming. Mereka menyebut Zika sudah ‘hadir’ di 69 negara dan orang-orang masih saja bepergian ke negara-negara tersebut dengan berbagai alasan. WHO mengatakan sudah mengumumkan cara menghindari infeksi Zika di negara-negara endemik Zika.
Keputusan WHO tentu saja mengundang berbagai reaksi dari sejumlah pakar. Beberapa menyebut seruan penundaan atau bahkan pembatalan Olimpade terlalu mengada-ngada.
“Kita hidup di dunia yang saling terkoneksi, perjalanan dan perdanganan lintas negara adalah kegiatan sehari-hari yang bisa mempertinggi kemungkinan infeksi Zika,” kata Jonathan Ball, Profesor Virologi Molekular di University of Nottingham, Inggris.
“Dengan perbandingan tersebut, peningkatan risiko penyebaran virus Zika bagaikan menuang garam ke laut.”
Salah satu peringatan yang diumumkan WHO terkait epidemi Zika adalah menganjurkan wanita hamil untuk tidak bepergian ke daerah endemik Zika, termasuk Rio de Janeiro. Selain itu, WHO juga mengumumkan agar para traveler melindungi diri dari gigitan nyamuk dan mempraktikkan seks yang aman, karena virus Zika bisa ditularkan melalui kegiatan seksual.
Zika mengancam ibu hamil karena kemungkinan besar menjadi penyebab mikrosefalus, cacat fisik pada bayi yang menyebabkan otak tumbuh abnormal.
Di sisi lain, International Olympic Committee (IOC), penyelenggara Olimpiade mengatakan keputusan WHO dibuat tanpa sepengetahuan IOC. Mereka juga menolak adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara IOC dengan WHO terkait Zika.
“IOC tidak memiliki MoU dengan WHO,” ujar jurubicara IOC, dilansir
Reuters.
Mereka juga menyebut selama ini memonitor penyebaran Zika melalui WHO dan diyakinkan bahwa virus Zika tidak menyebabkan ancaman bagi penyelenggaraan Olimpiade.
(les)