Pariwisata Kenya Terancam Kisruh Politik

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 19:07 WIB
Pengusaha wisata di Kenya mengeluhkan kondisi politik yang membuat usaha mereka jalan di tempat. Industri pariwisata Kenya telah merosot sejak November lalu.
Industri pariwisata di Kenya terancam kisruh politik negara tersebut. (Thinkstock/Oleg_0)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemegang saham sektor pariwisata Kenya mengeluhkan peningkatan suhu politik di negeri tersebut, dan mengatakan kondisi itu akan membuat takut wisawatan dan calon penanam modal.

Sekretaris Kabinet Urusan Pariwisata Kenya Najib Balala mengatakan protes badan anti-pemilihan umum, justru merugikan sektor pariwisata.

“Pariwisata akan menderita. Banyak pengangguran akibat sektor pariwisata yang melemah dan itu akan bertambah parah jika kita tak bisa mengatasi situasi ini dengan baik," kata Balala, dalam pertemuan dengan pemegang saham sektor pariwisata di Kota Pantai Mombasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Industri pariwisata di Kenya telah mengalami kemerosotan sejak November tahun lalu.

Mombasa, kota terbesar kedua di negeri tersebut dan objek pariwisata utama, adalah salah satu dari berbagai kota yang menjadi sasaran serangkaian serangan granat serta penculikan orang asing dalam beberapa bulan belakangan.

Oposisi melancarkan protes Komisi Perbatasan dan Pemilihan umum anti-Kemerdekaan (IEBC) selama satu pekan belakangan, tindakan yang oleh pemegang saham dikatakan akan merugikan sektor pariwisata.

Selain itu, kota itu juga dilanda ketakutan mengenai serangan teror dan penculikan orang asing oleh perompak Somalia dari berbagai tempat pelancongan di dekat perbatasan dengan Somalia.

Balala mengatakan citra Kenya juga tercoreng akibat publikasi negatif yang terus disiarkan mengenai demonstrasi di jalan-jalan. (antara/les)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER