LAPORAN DARI LONDON

Menikmati Pagi di Toko Kopi dan Musik 'Brill'

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2016 07:51 WIB
Bagi mereka yang ingin bersantai menyesap kopi, menikmati pagi, sembari menikmati musik lewat rilisan fisik langka, Brill adalah solusinya.
Brill Coffee and Music, kedai kopi yang juga menjual rilisan fisik musik di Exmouth, London. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kota London baru benar-benar terang sekitar pukul 07.00. Tepat pukul 09.00, warganya lalu berangkat beraktivitas. Di saat yang sama, kedai-kedai kopi mulai sibuk melayani pelanggannya.

Kedai kopi paling banyak ditemui di setiap sudut London ialah 'Pret A Manger' dan 'Cafe Nero'. Bahkan, terkadang keduanya berada berseberangan.

Sangat subyektif untuk memberi nilai dari rasa minuman kopi yang dijual di London. Sebagian besar kopi yang digunakan berjenis robusta, yang terasa asam dan kecut.
Kafe unik ini menawarkan kopi, camilan, serta rilisan fisik musik yang semakin susah dicari. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)
Bagi yang tidak terlalu menggemari minuman kopi mungkin mengatakan kalau rasa dari kedai satu dan lainnya sama saja. Tapi, tidak ada salahnya untuk mendatangi kedai kopi dengan konsep yang unik, salah satunya ialah Brill.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya menjual kopi, Brill juga menjual rekaman musik berbentuk fisik, mulai dari CD hingga piringan hitam.

Brill terletak di pinggir jalan 27 Exmouth Market, London, EC1R 4QL. Jika berniat untuk menyambanginya dengan kereta komuter, yang biasa disebut masyarakat Inggris dengan tube, Anda bisa berhenti di stasiun Chanchery Lane lalu berjalan kaki sekitar tiga menit.

Jangan bayangkan kedai kopi ini sebesar Starbucks atau Coffee Bean. Hanya ada sekitar tiga buah meja dengan masing-masing dua bangku di dalam dan di luar bangunannya.

Jika hari sedang cerah, banyak pengunjung yang memilih menyantap menu di luar, sambil bermandikan sinar hangat matahari.

Meski demikian, penataan ruang yang rapi dan artsy membuat banyak pengunjungnya tetap betah berlama-lama di sini. Lagipula, siapa yang menolak untuk memulai pagi dengan mencium harumnya aroma kopi dan roti isi langsung dari dapur?

Taman rahasia di Brill yang membuat pengunjungnya betah berlama-lama. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)
Bagi warga London, harga menu di Brill terbilang cukup murah. Untuk secangkir caffe latte, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar GBP2 (sekitar Rp39 ribu). Kalau ingin sambil menyantap roti isi daging asap keju, hanya perlu mengeluarkan uang GBP3 (Rp59 ribu).

Harga tersebut bertambah 70 pence jika Anda berniat menikmati hidangan sambil bersantai di kedai.

Tidak hanya Brill, seluruh rumah makan di London menerapkan hal ini, jadi lebih banyak orang yang menenteng kopi untuk dibawa pulang atau diseruput sembari jalan.

Sambil menunggu, pengunjung melihat-lihat CD dan piringan hitam baru dan bekas yang dipajang di dalam kedai. Harganya mulai dari GBP8 (Rp157 ribu) sampai GBP22 (Rp433 ribu).

Walau barangnya tidak terlalu banyak, namun beberapa yang dijual merupakan karya musisi besar. Jadi, kalau tidak sempat ke HMV atau Rough Trade, Anda bisa coba menemukannya di Brill.

Koleksi rilisan fisik yang dijual di Brill, London. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)
Sang pemilik, Jeremy Brill, mengatakan kalau kedainya sudah beroperasi sejak lima tahun yang lalu. Ketika itu, baru berkonsep toko musik.

Namun, karena banyak yang kongko, akhirnya Jeremy memutuskan untuk membuka juga kedai kopi.

“Brill itu nama keluarga saya. Saya sangat suka musik dan kopi, jadi mengapa tidak membuka kedai yang menjual keduanya,” kata Jeremy kepada CNNIndonesia.com, belum lama ini.

“Kami menggunakan kopi robusta dari The Coffee Officina Roaster. Menurut saya, itu produk kopi terbaik mereka,” lanjutnya sambil tersenyum ramah.

Bersama delapan orang karyawannya, yang sebagian besar merupakan mahasiswa, Jeremy dengan sabar melayani pengunjung.

Ia tidak sungkan untuk memberi saran mengenai minuman atau musik yang enak untuk dinikmati.

Begitu juga ketika ia mengaku tidak menjual beberapa rekaman fisik yang dicari pembeli, dengan baik hati ia lalu menulis beberapa nama toko musik untuk didatangi.

Kecuali pada hari libur nasional, Brill buka dari Senin hingga Minggu, pukul 07.30 sampai 18.00. Hari Sabtu dan Minggu, Brill buka lebih lambat, kemudian tutup lebih awal satu jam.

Saking asyiknya berbicang dengan Jeremy, tidak terasa beberapa jam berlalu. Tiba-tiba, Jeremy menyebut kalau ada ‘taman rahasia’ di belakang kedainya.

Saat melongokkan kepala, terlihat taman mungil yang dinaungi oleh pepohonan rindang dengan tiga buah meja. Bisa dibayangkan betapa nyamannya bersantai di sana, ditambah lagi dengan layanan internet gratis dari Brill.

“Wah, sayang sekali Anda tidak ke sana. Berarti Anda harus kembali lagi ke sini!” ujar Jeremy sambil tertawa dan melambaikan tangan. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER