Jenis Pekerjaan yang Menuntut Kondisi Mental 'Superman'

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2016 11:28 WIB
Ketika mental terganggu, maka otak akan sulit menyusun kerangka logis dan akan tercampur dengan masalah pribadi, sehingga mengganggu kinerja.
Pekerjaan yang menuntut konsentrasi tinggi serta berhubungan dengan publik, membutuhkan karyawan dengan mental baja. (Thinkstock/Dejan Ristovski)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi mental seorang karyawan memegang peranan penting dalam performa bekerja. Kondisi mental yang baik menjadi sebuah syarat mutlak bagi beberapa jenis pekerjaan seperti pekerjaan yang menuntut penggunaan alat, analitik, dan berhubungan sosial.

Pekerjaan yang menggunakan alat atau mesin seperti dalam penerbangan, pabrik, dan semacamnya menuntut karyawan harus memiliki konsentrasi yang stabil selama bekerja. Hal ini dimaksudkan agar terhindar dari kecelakaan. Dan konsentrasi ini hanya dapat datang dari kondisi mental yang baik.

Bidang pekerjaan analitik seperti analis, wartawan, dan sejenisnya juga membutuhkan konsentrasi serta logika yang kuat. Logika ini berfungsi menghubungkan pekerjaan yang dijalani dengan ide atau pemikiran sang karyawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika mental terganggu, maka otak akan sulit menyusun kerangka logis dan akan tercampur dengan masalah pribadinya sendiri. Hal ini menyebabkan konsentrasi timbul-tenggelam dan mengganggu kinerja karyawan itu sendiri.

Selain bidang yang berkaitan dengan mesin dan analitik, pekerjaan yang berurusan dengan manusia atau sosial juga membutuhkan kondisi mental yang kuat. Ini berlaku bagi mereka yang bekerja di perhotelan, hubungan masyarakat, pemasaran, juga wartawan.

Menurut Vierra Della, akademisi sekaligus psikolog Universitas Atma Jaya, kondisi mental yang baik akan membantu seseorang menghadapi berbagai kondisi tidak menyenangkan dari orang lain.

"Orang kan biasanya ingin dilayani, bisa jadi mereka komplain, marah-marah, dan sebagainya. Nah yang bisa mengendalikan diri agar tak emosi itu hanya dapat dilakukan oleh mereka dengan kondisi mental yang baik,” kata Vierra.

Hal senada juga diakui oleh Irmadini Soekamto, assistant communication manager Shangri-La Hotel, saat ditemui CNNIndonesia.com dalam acara Global Wellness Day, beberapa waktu lalu.

Irmadini menjelaskan bahwa kondisi mental karyawan sangat memegang peranan penting bagi kelangsungan bisnis hotel. Di bidang perhotelan, bisa jadi yang berurusan dengan mesin hanyalah segelintir dan sisanya ditangani manusia.

“Di Shangri-La kondisi mental penting sekali. Kalau karyawan stres, kami tidak bisa memberikan pelayanan terbaik kepada tamu. Bayangkan orang stres disuruh melayani, apa iya dapat membahagiakan tamu?" kata Irmadini.

Untuk itu, Irmadini mengaku perusahaannya menerapkan beberapa kebijakan guna menjamin para staf hotel internasional tersebut tetap bermental sehat. Kebijakan itu seperti menyediakan menu sehat khusus bagi karyawan, tempat kebugaran khusus dan gratis, kegiatan relaksasi atau liburan rutin hingga tingkat divisi, sampai memanggil guru yoga atau pilates. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER