Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang membuat Anda bahagia? Punya orang yang dicintai? Liburan? punya banyak uang? atau hal lainnya? Tiap orang pasti punya standar yang berbeda-beda.
Namun mengutip Huffington Post, semua hal itu dianggap tak bisa memberikan kebahagiaan untuk Anda. Untuk menemukan kebahagiaan, peneliti menciptakan sebuah rumus panjang dalam hitungan matematika.
Peneliti dari University College London menemukan formula kebahagiaan menemukannya pada tahun 2014 lalu. Dan saat ini, rumus tersebut diperbaharui berdasarkan data baru yang disebut sebagai in the moment inequality.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketidakseimbangan akan mengurangi kebahagiaan rata-rata, baik ketika orang mendapatkan lebih banyak atau ketika mereka mendapatkan kurang dari orang-orang yang ada di sekitar mereka," kata penulis penelitian Robb Rutledge, peneliti dari University College London.
Dengan kata lain, Anda akan menjadi lebih bahagia ketika memiliki situasi dan kondisi yang sama seperti orang lain. Tapi jika orang yang ada di sekitar kita berada dalam kondisi yang lebih baik atau kurang beruntung, Anda akan menjadi kurang bahagia. Reaksi ini kemudian akan smembuat Anda kemudian jadi lebih atau kurang murah hati kepada orang lain.
Untuk mencapai kesimpulan, peneliti melakukan tes kepada 47 peserta yang tak mengenal satu sama lain. Mereka diberikan tugas lengkap berpasangan, dan mereka menjadi mitra sosial.
Di tugas pertama, relawan diminta untuk menentukan bagaimana mereka harus membagi sejumlah uang kepada orang lain yang mereka temui. Tugas berikutnya, mereka mempertaruhkan uang dan diberitahukan tentang hasil orang lain dalam permainan yang sama. Mereka kemudian diberi pertanyaan tentang apakah mereka ingin membagi uang seperti yang mereka lakukan dalam tugas pertama. Sepanjang proses, peneliti memeriksa dan bertanya soal seberapa bahagianya mereka saat itu.
Rata-rata orang merasa kurang bahagia ketika mereka memenangkan permainan judi sedangkan pasangan mereka kalah. Peneliti mengungkapkan, hal ini mungkin terjadi karena perasaan bersalah. Demikian pula ketika peserta kalah berjudi sedangkan pasangan mereka menang. Mereka merasa kurang senang, kemungkinan karena iri.
"Ini adalah pertama kalinya diungkapkan bahwa kemurahan hati seseorang secara langsung terkait dengan bagaimana ketidakseimbangan kebahagiaan mereka," kata para penulis.
Dalam rumus aslinya di tahun 2014, kebahagiaan saat ini hanya bergantung pada harapan Anda. Artinya, kebahagiaan itu bukan pada seberapa baik hal yang Anda lakukan saat ini, tapi bahagia itu jika Anda melakukan hal yang baik dibanding yang diantisipasi. Namun Rutledge serta timnya kini menemukan bahwa harapan itu hanyalah sepotong teka-teki bahagia.
"Banyak hal yang bisa memengaruhi kebahagiaan kita dan dengan persamaan ini mulai dijabarkan bahwa beberapa bagian variabel penting termasuk imbalan, harapan, dan apa yang terjadi pada orang lain."
(chs)