Penduduk AS Kini Lebih Peduli Makanan Sehat

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jun 2016 07:59 WIB
Studi menyebut jumlah warga Amerika Serikat yang 'ketergantungan' makanan tidak sehat semakin berkurang. Begitu juga dengan jumlah konsumsi minuman manis.
Selama 14 tahun terakhir, asupan nutrisi warga AS semakin baik, terlihat dari meningkatnya asupan buah dan sayuran. (Thinkstock/monticelllo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam sebuah studi yang diterbitkan Montefiore Medical Center di New York, baru-baru ini, disebutkan bahwa jumlah warga Amerika Serikat yang memiliki diet rendah nutrisi, semakin berkurang.

Pada penelitian yang dilakukan selama 14 tahun sejak 1999, diketahui bahwa persentasi warga AS yang memiliki diet rendah nutrisi, berkurang dari 56 persen ke 49 persen. Penurunan itu juga berkaitan dengan meningkatnya asupan makanan bernutrisi seperti serealia berserat tinggi serta menurunnya angka konsumsi minuman kemasan dengan kadar gula tinggi.

Adapun, peneliti juga menemukan, jumlah warga AS yang mengonsumsi diet seimbang, masih sangat sedikit, kendati meningkat selama 15 tahun terakhir. Angka tersebut naik dari 0,7 menjadi 1,5 di 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Live Science, studi yang diterbitkan di jurnal JAMA tersebut dipimpin oleh pakar penyakit epidemi Colin Rehm dari Montefiore Medical Center, New York. Dia mengaitkan antara asupan nutrisi buruk dengan rendahnya kesehatan masyarakat di AS, termasuk mewabahnya penyakit metabolik seperti diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker.

Dalam penelitian itu, Rehm memperkirakan terjadi 650 ribu kematian akibat nutrisi buruk, di AS.

Kualitas diet dalam penelitian panjang itu ditentukan berdasarkan panduan diet dari American Heart Association (AHA). Diet yang mendapatkan skor sempurna adalah 4,5 porsi buah dan sayuran, tiga porsi serat, 2 porsi ikan atau hasil laut, satu liter air putih, dan maksimum 1,5 gram sodium per hari.

Konsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, legum, daging dan daging olahan juga dimasukkan dalam penilaian.

Peneliti menemukan bahwa seiring berjalannya waktu, rata-rata asupan serat harian partisipan meningkat dan konsumsi gula menurun. Tidak hanya itu, semakin banyak warga AS yang berpaling pada kacang-kacangan, biji-bijian, dan legum untuk sumber protein nabati, menggantikan hewani.

Tapi, hasil tersebut tidak merata di semua kategori, termasuk latar belakang etnis, tingkat pendidikan dan besar penghasilan. Sebagai contoh, di kalangan etnis Hispanik, terjadi peningkatan kualitas nutrisi, dibandingkan dengan etnis Afrika-Amerika.

Studi dilakukan dengan membandingkan tujuh set data dari National Health and Nutrition Examination Survey. Setiap set merupakan data selama dua tahun yang dikumpulkan dari 4000 hingga 6000 warga AS melalui kuesioner. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER