Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika pergi berlibur ke suatu negara atau daerah, pengeluaran terbesar adalah soal transportasi dan penginapan. Apalagi jika Anda tidak menyewa kendaraan sendiri, taksi adalah pilihan paling nyaman menuju destinasi yang diinginkan.
Apalagi di kota besar seperti New York, Amerika Serikat. Selain kereta bawah tanah, taksi juga sudah dianggap sebagai alat transportasi penting, walaupun terbilang mahal.
Bukan cuma soal biaya taksi yang mahal, harga penginapan di kota ini juga tergolong tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, bukan berarti lantas harus menyerah berlibur ke New York. Jika jeli mencari, ada banyak cara menikmati New York dengan bujet terbatas.
Sebuah peluang menginap murah datang dari pemilik taksi kuning khas New York. Jonathan Powley, seorang pemilik taksi kuning menyulap taksinya menjadi tempat penginapan murah. Setiap tamu hanya dikenakan biaya sebesar US$39 atau setara Rp516 ribu per malam. Agar tamu bisa menginap di dalamnya, bangku taksi diubah menjadi tempat tidur. Harga tersebut tiga kali lipat lebih murah, dan lokasinya pun cukup strategis, untuk menuju tempat sewa unik ini, hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari Times Square.
Kamar unik yang telah terdaftar dalam situs Airbnb ini dulunya digunakan Powley untuk bekerja. Namun, sejak tahun lalu ia memilih 'memarkir' taksinya di lokasi semi permanen dan disewakan untuk tempat penginapan.
Dilansir dari
Daily Mail, taksi yang dilengkapi dengan tempat tidur berukuran penuh, beserta bantal dan selimut, sampai pendingin ruangan nir kabel. Demi memberikan pelayanan terbaik, Powley pun memberikan hiasan bunga-bunga segar, buah-buahan, juga sapaan hangat pada sebuah kertas catatan.
Kendaraan yang telah dikonversi ini, sekarang sedang terparkir di sebuah jalan di Long Island City, di wilayah Queens, dan terletak di dekat stasiun bawah tanah dan tidak jauh dari pemukiman. Meski tak dilengkapi akses untuk kamar mandi, namun Powley telah membuat daftar tempat rekomendasi yang bisa dikunjungi tamunya untuk bersih-bersih.
Kepada
Travel Mail Online, Powley mengatakan bahwa taksi penginapannya ini tidak diperuntukkan untuk semua orang. Ia perlu berhati-hati karena ada beberapa orang yang benar-benar jahat. Termasuk salah satunya menulis ulasan yang buruk soal taksi hotelnya.
"Saya tidak menulis bantahan untuk ulasan tersebut bagaimana banyak orang memiliki waktu yang baik untuk ini," kata Powley. "Namun, banyak hal-hal negatif yang tidak benar. Ini lingkungan besar. Jika mereka tidak suka, saya akan mengembalikan uang mereka dan mereka bisa pergi ke tempat lain."
Karena lokasi dan bentuk kamarnya yang unik, selama ini, tamu-tamu 'hotel taksi' Powley kebanyakan adalah para backpacker. Meski begitu menurut Powley, ada pula pasangan yang tengah merayakan satu tahun kebersamaan mereka.
Pengetahuan Powley yang sebelumnya bekerja di hotel, membuat dia tahu persis bagaimana cara memberi pelayanan terbaik bagi para tamu. ia menaruh sepiring stroberi dan pisang segar, juga menghias tempat tidur dengan kelopak bunga untuk membantu perayaan kedua sejoli tersebut.
"Orang-orang bisa tinggal di mana saja, ini hanya sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan di New York," kata Powley, yang kini telah memiliki dua kendaraan lain untuk disewakan sebagai hotel unik.
(chs/les)