Jakarta, CNN Indonesia --
Mengerjakan banyak tugas sekaligus pada saat yang bersamaan atau multitasking, tidak seefektif yang selama ini dikira. Ada banyak fakta gelap di baliknya.
Kontras dengan kepercayaan umum, multitasking tidak selalu berkaitan dengan efisiensi waktu.Dalam banyak kasus, multitasking cenderung membuat seseorang lebih lama dalam menyelesaikan lebih dari satu tugas secara bersamaan dibandingkan menyelesaikan satu per satu.Para ahli mengatakan ketika Anda melakukan pergantian di antara tugas yang ada, maka Anda cenderung melakukan kesalahan.Peneliti dari University of California mengatakan bukan hanya aksi fisik multitasking yang dapat membuat stres, namun juga konsekuensi setelahnya. Seperti meningkatkan risiko depresi dari berbagai tugas yang gagal dikerjakan hingga kegemukan.