Menyedot Wisatawan Lewat Balap Sepeda

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2016 08:11 WIB
Tour de Jakarta menjadi pembuktian bahwa Jakarta aman sekaligus punya potensi besar sebagai destinasi wisata olahraga berskala global.
Jakarta akan menjadi tuan rumah ajang balap sepeda jalan raya internasional Tour de Jakarta 2016 yang digelar pada Sabtu (30/7) mendatang. (REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang lomba balap sepeda jalan raya internasional Tour de Jakarta (TdJ) 2016, menjadi target Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam menjaring wisatawan. Kegiatan ini akan berlangsung di sepanjang ruas Jalan MH. Thamrin dan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, pada Sabtu 30 Juli 2016 nanti.

"Jakarta ini tempat yang potensial tapi macetnya saja yang mengganggu. Ini cara untuk promosikan Jakarta dan sebagai bukti bahwa Jakarta aman, setelah kejadian di Thamrin beberapa waktu yang lalu," kata Raseno Arya, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar saat konferensi pers 'Tour de Jakarta' di Demang Restaurant, Jakarta, Rabu (26/7).

Raseno pun mengungkapkan bahwa Tour de Jakarta 2016 merupakan ajang pemanasan dari Tour de Singkarak yang akan digelar pada 6-14 Agustus 2016 mendatang. Selain itu, ada juga ajang balap sepeda lainnya seperti Tour de Flores, Tour de Banyuwangi dan juga Tour de Jakarta. Itu diharapkan dapat mendatangkan 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta wisatawan lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Jakarta sendiri targetnya untuk wisman sekitar 200-300 orang, sedangkan turis lokal diharapkan ada sekitar 20 ribu orang yang akan ikut meramaikan lomba, Sabtu nanti," katanya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan olahraga punya daya tarik tersendiri dalam menarik wisatawan, terutama mereka yang menggilai jenis olahraga tertentu.

"Dampak ekonomi langsung dari penyelenggaraan TdJ yang akan diikuti 19 tim atau 190 peserta dan officials ini minimal akan terjadi pengeluaran antara lain untuk akomodasi, transportasi, dan makanan sebesar Rp1,9 miliar per hari, selain itu munculnya pemberitaan acara tersebut di dalam dan luar negeri," kata Arief.

Keuntungan yang besar itu, serta potensi menyedot wisatawan ke Jakarta, membuat Kemenpar berencana menjadikan TdJ sebagai acara tahunan.

"Kegiatan sport tourism seperti ini merupakan kegiatan yang positif guna meningkatkan kunjungan wisman dan wisnus ke DKI Jakarta, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga," ujarnya.

Ajang balap sepeda di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin ini akan diikuti 13 regu dalam negeri dan 6 regu luar negeri, yang berasal dari Taiwan, Filipina, Laos, Malaysia dan Singapura). Setiap regu terdiri dari 10 orang (7 pebalap dan 3 official).

Rangkaian lomba akan dimulai pukul 06.00-11.00 pagi, dengan garis start di depan Gedung Bank Indonesia (BI), kemudian menuju Putaran Patung Arjuna Wijaya Monas, Jalan MH Thamrin, Jalan Jendral Sudirman, dan berakhir kembali di Gedung BI. 

Para pebalap harus menempuh 13 putaran dengan total keseluruhan jarak tempuh 175,5 km. Ada tiga katagori yang diperlombakan, yakni perorangan, beregu, dan Intermediate Sprint.

Kurang Menonjolkan Potensi Jakarta

Bertujuan mendatangkan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, sayangnya Tour de Jakarta kurang mengekspos destinasi wisata unggulan Jakarta. Ajang balap sepeda itu hanya difokuskan pada jalan-jalan protokol.

Ketua Pelaksana TdJ, Perry H. Josohadisoerjo, mengatakan hal ini dikarenakan kondisi jalanan yang layak di Jakarta hanyalah pada lokasi-lokasi tersebut.

"Ajang lomba ini sudah terdaftar dalam Union Cycliste Internationale (UCI) mereka pun telah melakukan survei, dan memang sirkuit race-nya yang tepat di sana selain itu kondisi macet di Jakarta sulit terkendali kalau wilayahnya terlalu luas. Ini juga agar penontonnya lebih terorganisir," kata Perry.

Dia menambahkan, akan ada banyak pihak yang terganggu jika lokasi balapan diperluas.

"Ini bukan fun bike yang bisa lewat gang-gang. Di Singkarak mobil-mobil itu sepi, kalau Jakarta, itu bisa diprotes," tambah Raseno.

Oleh karena itu, guna mengisi kekurangan akan sentuhan khas Jakarta yang minim, pada garis awal dan akhir perlombaan, serta sejumlah titik yang dilewati akan disediakan suguhan hiburan berupa kesenian dan kuliner khas Betawi.

Perihal keamanan, nantinya menurut Perry jalur yang hendak dilewati akan ditutup sebagian mulai pukul 6-12 siang.

"Pada saat TdJ, akan ditutup sementara mulai pukul 6-12 siang untuk jalan-jalan sekitar MH Thamrin sampai Sudirman, kecuali jalur busway dan jalur lambat," katanya.

Soal pengamanan, Perry mengaku sudah siap. TdJ akan diawasi ketat oleh Polda Metro Jaya yang bertanggung jawab terhadap pengamanan peserta, penonton, dan perubahan pengalihan arus. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER