Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menyebar dan tercatat di benua Amerika, kini kelahiran anak dengan mikrosefalus lahir di Spanyol. Dengan kelahiran bayi ini, Spanyol menjadi negara pertama di Eropa yang mencatat kelahiran bayi dengan kelainan fisik akibat virus Zika.
Melansir
Reuters, kabar tersebut resmi disampaikan oleh otoritas kesehatan setempat pada Senin (25/7). Sang ibu adalah salah satu korban terinfeksi virus Zika sejak Mei, namun ia memutuskan untuk mempertahankan bayi yang ia kandung.
Di Eropa, puluhan orang telah terdeteksi terinfeksi oleh virus yang mewabah di Brasil, akhir tahun lalu. Puluhan orang Eropa itu terinfeksi setelah mereka berlibur di kawasan Amerika Selatan, tempat virus tersebut mewabah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spanyol sendiri mencatat 190 kasus orang terinfeksi virus Zika, sejak epidemi karena Zika diumumkan. Sebanyak 189 kasus disebabkan karena bepergian ke luar negeri, dan satu kasus ditemukan akibat tranfusi secara seksual.
Adapun ibu dari bayi pengidap mikrosefalus pertama di Spanyol, diketahui terinfeksi virus Zika ketika usia kandungannya mencapai 20 pekan. Ia terinfeksi virus dan menderita demam saat bepergian ke Amerika Latin.
Dokter dari Rumah Sakit Vall d'Hebron, yang menangani kasus tersebut, menyatakan bahwa kondisi sang bayi dalam kondisi stabil.
"Ia sedang dipantau namun ia tidak membutuhkan bantuan pernapasan," kata Felix Castillo, kepala unit neonatal Vall d'Hebron.
Spanyol bukan menjadi satu-satunya negara di luar Amerika Latin yang pertama kali mencatatkan bayi dengan mikrosefalus akibat infeksi Zika. Amerika Serikat, adalah negara yang lebih dahulu menghadapi Zika setelah wabah terjadi di Amerika Selatan.
Juni lalu, Florida menjadi negara bagian kelima di AS, yang melaporkan kasus mikrosefalus.
Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengatakan kasus tersebut merupakan yang pertama di Florida, namun menjadi yang ke-lima di negara Paman Sam. Pihak CDC menyebut sampai saat ini belum ada indikasi virus Zika yang ditularkan nyamuk lokal.
Mikrosefalus dianggap sebagai akibat paling fatal ketika ibu hamil tertular virus Zika. Virus yang merebak di Brasil dan Amerika Selatan beberapa waktu lalu tersebut menyebabkan lebih dari 1400 bayi Negeri Samba lahir dengan ukuran kepala lebih kecil dari normal, yang memengaruhi tumbuh-kembang bayi.
(les)