Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu ancaman nyata yang membuat jumlah harimau Sumatera adalah perburuan ilegal. Perburuan ini tidak lain untuk mengambil beberapa bagian harimau untuk diperdagangkan. Motifnya, ternyata sebagian dipengaruhi mitos masyaraka, terutama soal kejantanan.
"Kondisi keberadaan harimau Sumatera ini makin kritis karena permintaan akan harimau ini bukan hanya datang dari Indonesia. Harimau yang diburu dikirim ke Thailand, China, dan Asia Timur. Asia Timur yang paling tinggi," kata Nyoman Iswarayoga, direktur komunikasi dan advokasi WWF Indonesia, saat ditemui
CNNIndonesia.com dalam perayaan Hari Harimau Sedunia di Senayan City, pekan lalu.
"Kalau untuk menyebut persentase kiriman ke sana, mungkin agak sulit, namun Asia Timur itu termasuk 'jalur sutra' perdagangan harimau. Kalau di Eropa kulit harimau yang dicari untuk pakaian karena dianggap prestise, di Asia karena ada banyak mitos yang menyatakan bagian-bagian harimau membawa manfaat bagi tubuh. Padahal itu tidak terbukti secara ilmiah," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa bagian tubuh harimau yang banyak dicari adalah penis, tulang, kuku, mata, jantung, minyak dari otak, kulit, ekor, gigi, dan lemak. Kebanyakan organ-organ tersebut dipercaya oleh masyarakat Asia membawa manfaat untuk kesehatan.
Misalnya adalah penis harimau yang dipercaya bila dikonsumsi akan meningkatkan gairah dan kemampuan seksual kaum pria, hal ini lantaran termakan citra harimau sebagai hewan yang kuat. Kemudian tulang kecil di kaki harimau dipercaya mampu mengobati kejang.
Selain untuk konsumsi, organ harimau juga diburu untuk sekadar menjadi koleksi yang berlandaskan mitos belaka. Seperti bila seseorang mengoleksi atau mengenakan cakar harimau, maka ia akan memiliki keberanian tertentu atau terhindar dari ilmu sihir.
Namun, perburuan harimau paling umum karena menginginkan kulit kucing besar itu untuk menjadi pakaian, karpet, aksesori mode. Selain itu ada juga yang memilih membunuh harimau dan menjadikannya pajangan di rumah.
Di Jakarta, aksi keprihatinan akan semakin langkanya jumlah harimau Sumatera itu menggerakkan WWF Indonesia memperingati Hari Harimau Sedunia dengan memasang 371 patung harimau Sumatera mini di Senayan City. Jumlah patung ini mengingatkan masyarakat bahwa eksistensi harimau khas Indonesia itu semakin terancam.
 Di Indonesia, jumlah harimau Sumatera tercatat hanya tersisa 371 ekor di alam liar. (Dan Kitwood/Getty Images) |
Jenis Harimau Indonesia TerakhirHarimau Sumatera merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih ada jejaknya di dunia. Sebelumnya, sudah ada lima subspesies harimau yang dinyatakan punah, beberapa seperti harimau Bali dan harimau Jawa. Seperti namanya, harimau Sumatera hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatera, Indonesia.
Menurut kesepakatan Population and Habitat Viability 2015 dan kemudian digunakan oleh WWF, sejauh ini harimau Sumatera tercatat hanya berjumlah 371 individu yang tersebar dari Aceh hingga Lampung. Jumlah ini hanya 9,5 persen dari total harimau di dunia sejumlah 3871 ekor.
Angka jumlah tersebut membuat harimau Sumatera jatuh dalam kategori 'critically endangered' atau 'berisiko sangat tinggi untuk punah' menurut klasifikasi International Union for Conservation of Nature (IUCN). Kategori 'critically endangered' merupakan ‘lampu merah’ sebelum masuk kategori 'extinct in the Wild' atau punah di habitat liar.
Data eksistensi harimau Sumatera ini pun 'kabur'. Nyoman mengatakan sangat sulit menentukan jumlah pasti dari harimau ini terkecuali dengan menggunakan metode sensus. Namun, metode ini membutuhkan upaya dan dana yang besar mengingat ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan.
Harimau, menurut WWF, adalah hewan introvert yang gemar menyendiri dan bersembunyi. Selain itu juga harus diperhatikan pergeseran wilayah jangkauan dari masing-masing harimau. Nyoman mengatakan bagi seorang ahli konservasi satwa liar pun belum tentu dapat menemukan harimau di hutan.
"Kami dorong pemerintah dan teman-teman aktivis untuk melakukan sensus ulang karena bisa jadi ada yang berkembang biak di suatu tempat," kata Nyoman.
"Jumlah harimau Sumatera ini sudah selangkah sebelum status punah, dan jangan sampai ke sana. Di negara lain, status harimau baru taraf endangered atau bahaya,” lanjutnya.
Nyoman mengatakan pula, perlu diadakan perubahan dengan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam. Menurutnya, hukuman yang ditetapkan oleh UU tersebut masih menyisakan peluang pelaku untuk mengulang kejahatan hayati.
UU Nomor 5 Tahun 1990 dalam Pasal 40 Ayat 2 menyatakan bahwa barangsiapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap pemeliharaan satwa yang dilindungi akan dikenakan sanksi penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp100 juta.
 Harimau banyak diburu untuk kulit dan organ tubuh lainnya dan kebanyakan dipengaruhi mitos masyarakat. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Kekurangan PersonelDitemui dalam seremonial yang sama, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rasio Ridho Sani mengatakan bahwa pihaknya merasa kesulitan dalam menjaga harimau dari perburuan.
"Harimau Sumatera tidak bisa lepas dari ancaman karena kerusakan ekosistem dan perburuan. Tidak mudah dalam menjaga wilayah ini. Ada jutaan hektar hutan yang penuh ancaman dari perambahan, pembakaran, dan semacamnya," kata Rasio.
Ancaman tersebut dirasakan memang menjadi peluang besar yang berisiko tinggi bagi kelangsungan harimau. Rasio pun mengatakan, jumlah pengawas satwa liar pun kewalahan dalam upaya menutup peluang ancaman bagi harimau.
Maka Rasio mengatakan, sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk ikut mengawasi dan menjaga kelestarian harimau terutama bila menemukan aktivitas perdagangan ilegal satwa terancam punah tersebut.
Rasio sendiri mengakui bahwa kasus perburuan harimau ini mungkin saja melibatkan organisasi gelap lainnya yang sudah sangat lihai dalam melakukan perdagangan satwa langka.
"Kondisi aparatnya sendiri memang kurang memadai. Dengan jumlah yang ada satu pengawas sudah memantau 150 kilometer persegi. Setidaknya butuh tiga kali lipat dari jumlah yang ada saat ini," katanya.
(les)