Jakarta, CNN Indonesia -- Usai 'bertarung' di jalanan melawan debu, scrub wajah menjadi solusi untuk melepaskan debu yang menempel. Scrub wajah diperkaya dengan bulir-bulir kasar yang berfungsi untuk mengangkat debu-debu di wajah.
Namun, para ilmuwan mengungkapkan bahwa kandungan bulir-bulir dalam scrub wajah itu mencemari ekosistem laut. Para peneliti di Plymouth University menemukan bahwa setiap kali mencuci wajah dengan menggunakan scrub, ada sekitar 94.500 bulir atau yang disebut "microbeads" lepas ke lautan.
Melansir Independent, tak hanya ditemukan dalam scrub wajah, bulir kecil tersebut pun kerap ditemukan dalam pasta gigi. Bentuknya yang sangat kecil, menjadikan hal itu sulit disaring oleh sistem pembuangan limbah sebelum mereka mencapai sungai atau laut. Yang berbahaya, bulir tersebut bisa dimakan oleh makhluk laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu sulit menyampaikan dengan kata-kata seberapa kecilnya bulir itu dan berapa banyak yang lepas hanya dalam satu kali mencuci wajah," kata Richard Thompson, Profesor Biologi Laut di universitas, mengatakan kepada The Sunday Times.
Microbeads adalah salah satu bentuk yang paling cepat berkembang terhadap pencemaran laut. Setelah dimakan oleh satu binatang, butiran kecil ini dapat menyusup ke rantai makanan.
Melalui sebuah petisi yang telah ditandatangani lebih dari 300 ribu orang, para aktivitis Greenpeace menentang penggunaan microbeads dalam produk-produk tersebut.
“Bulir ini langsung turun ke saluran air dan laut. Di sana mereka dapat menyebabkan kerusakan serius pada kehidupan laut karena termakan atau karena meracuni," kata Louise Edge, aktivis Greenpeace.
“Hewan laut dengan microbeads ini dapat berakhir dalam piring hidangan kita dan termakan. Padahal ada konsekuensi kesehatan yang belum diketahui," tambahnya.
Berkat petisi ini, penggunaan microbeads dilarang di Amerika Serikat dan Kanada. Kini para aktivis telah bergerak mendorong pemerintah Inggris untuk ikut mengambil sikap.
"Melarang microbeads akan menjadi cara yang sederhana dan efektif untuk keberlangsungan yang lebih baik," kata Edge.
(chs)