Jakarta, CNN Indonesia -- Kecanggihan telepon pintar memang dapat memudahkan sekaligus menyulitkan komunikasi. Kemampuannya yang dapat menghubungkan banyak orang dalam satu genggaman seringkali malah memutus hubungan dengan orang di hadapan kita.
Kondisi seperti itu membuat seringkali para pengunjung restoran ataupun bar malah terlihat tak menikmati momen bersama teman atau kolega mereka. Telepon pintar di tangan membuat masing-masing dari mereka asik sendiri.
Tak mau pelanggannya sibuk bermain telepon pintar dan tak menikmati suasana, seorang pemilik bar di Inggris memilih memasang sangkar Faraday.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sangkar atau tameng Faraday adalah sebuah ruang tertutup yang terbuat dari bahan-bahan penghantar listrik. Ruangan itu mampu merintangi medan listrik statik eksternal.
Steve Tyler, pemilik bar Gin Tub di Hove, East Sussex, itu berharap pelanggannya dapat saling berbincang tanpa melirik-lirik ke layar telepon mereka.
Dia menginstal jaringan metal di dinding dan atap bar yang berfungsi untuk menyerap dan melempar kembali gelombang elektromagnetik dari telepon atau alat nirkabel, agar tidak masuk ke dalam bangunannya.
Teknologi ini ditemukan oleh ilmuwan Michael Faraday pada tahun 1836. Saat ini, beberapa brand produk dompet juga telah memasang sangkar Faraday untuk mencegah pencurian data kartu kredit.
Tyler memasang tameng Faraday untuk membuat pelanggannya dapat menikmati waktu bergaul dan bersosialisasi mereka.
"Saya hanya ingin orang-orang dapat menikmati suasana malam di bar saya tanpa harus terganggu dengan telepon mereka. Jadi dari pada saya harus meminta mereka untuk tak menggunakan telepon, saya hentikan saja jaringan teleponnya. Saya ingin tamu-tamu saya mendapat pengalaman yang menarik jika keluar rumah," katanya seperti dikutip
Telegraph.
(meg)