Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata bekerjasama dengan KBRI dan KJRI Manila menggelar pertunjukkan Reog Ponorogo di dua kota di Filipina, yakni Manila dan Davao. Pertunjukkan pertama akan digelar di University Of Mindanao, Davao City, pada 20-23 Agustus dan yang kedua di Mall Of Asia Manila, pada 24-27 Agustus 2016.
”Dengan Reog Ponorogo, kita goda mereka untuk datang ke Indonesia dengan benda dan seni budaya dan kekayaan dan keindahan Indonesia,” papar Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana, dalam rilis yang diterima
CNNIndonesia.com, Kamis (11/8).
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Bahkan, gerbang kota Ponorogo dihiasi warok dan gemblak, dua sosok ‘ikonik’ Reog.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
”Reog ini sangat unik dan menarik, kami yakin masyarakat Filipina akan terpesona dan akan datang ke Indonesia,” ujar Pitana, sembari menambahkan, mereka juga akan memperlihatkan Tari Piring Sumatera Barat, Tari Pendet Bali, dan Tari Saman Aceh.
Tidak hanya sekadar mempromosikan budaya Indonesia, gelaran tersebut juga dimaksudkan untuk membuka jalur penerbangan baru dari Filipina ke Indonesia, misalnya antara Cebu Island-Manado, dan atau Davao-Manado.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Filipina adalah pasar empuk bagi wisata Indonesia, seperti Singapura, Hong Kong dan Malaysia. Terlebih banyak juga wisatawan asal Tiongkok dan Korea Selatan yang berlibur ke Filipina.
“Tinggal kerjasama sesama maskapai, membuat paket sampai ke Manado dan beberapa kota di sekitar Manado, seperti Gorontalo, Morotai, Sangihe, Ambon, Halmahera, dan lainnya,” ungkap Arief, yang menargetkan 275.000 wisatawan mancanegara asal Filipina hingga akhir 2016.
Tahun lalu, kunjungan wisman Filipina ke Indonesia adalah 143.538 orang. Padahal, warga Filipina yang bepergian ke luar negeri setiap tahunnya mencapai 7,85 juta orang.
“Itu sebabnya mengapa pasar Filipina sangat potensial untuk digarap. Dari jumlah jutaan itu, target kita baru 3,22 persen. Artinya banyak potensi yang belum tergarap secara optimal,” papar Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara, Rizki Handayani.
Selama ini masyarakat Filipina banyak menghabiskan waktu liburnya ke Singapura, Thailand, China, Hong Kong, dan Taiwan.
(les)