Seribu Rumah Singgah Bagi Kemajuan Wisata Danau Toba

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Agu 2016 19:30 WIB
Menteri Luhut mengatakan pemerintah akan membangun 1000 rumah singgah dan amenitas seperti resor dan hotel untuk mendukung wisata Toba.
Kementerian Pariwisata merencanakan revitalisasi kawasan Danau Toba yang diproyeksikan akan menarik investasi hingga US$1 miliar, dengan jumlah turis 1 juta orang. (ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
Toba Samosir, CNN Indonesia -- Upaya pemerintah Indonesia menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata populer seperti Bali begitu keras. Beragam program dan pemberdayaan dilakukan guna mencapai target satu juta wisatawan 2019 mendatang.

Salah satu upaya pemerintah yang terus digenjot saat ini adalah, penyiapan masyarakat sebagai tuan rumah wisatawan. Melalui gereja dan tokoh agama, pemerintah berharap masyarakat sekitar Danau Toba dapat bersinergi demi mendorong pertumbuhan ekonomi di sana.

“Masyarakat ini harus disiapkan ketahanannya terhadap banyaknya turis berdatangan dengan bermacam-macam kelakuan. Bagaimana masyarakat itu harus bisa melakukan pelayanan yang baik kepada para tamunya. Ini perubahan-perubahan yang tidak mudah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Toba Samosir, Sumatera Utara, Jumat (19/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guna memaksimalkan pemberdayaan sumber daya manusia di wilayah Danau Toba, pemerintah juga berencana membangun seribu rumah singgah atau homestay. Pembangunan rumah singgah ini, Luhut katakan, penting untuk mendidik masyarakat soal keramahtamahan dalam industri pariwisata.

“Jangan pula dia katakan, Ah datang-datang Kau bikin repot!”, ujar Luhut.

Pembangunan seribu rumah singgah ini dibarengi dengan pengembangan ekonomi kreatif, misalnya melalui pembentukan Unit Kerja Menengah (UKM). Ke depannya, keberadaan UKM ini akan membantu menyuplai kebutuhan makanan dan kerajinan tangan bagi para wisatawan yang datang.

“Jadi sebenarnya kami ingin dampaknya luas dari wisata Toba ini,” tambah Luhut.

Selain rumah singgah, pemerintah juga berencana membangun fasilitas lain seperti hotel, resor dan balai pertemuan di lahan seluas 600 hektare di kawasan Danau Toba.

Bandar Udara Silangit yang baru pun ditargetkan rampung dalam waktu dekat, menyusul jalan lingkar pulau Samosir dan jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi.

Pada 24 Juni kemarin, Presiden RI Joko Widodo resmi membentuk Badan Otorita Danau Toba untuk mengelola kawasan wisata di Sumatera Utara ini. Melalui badan ini, pemerintah menargetkan seluruh perencanaan pembangunan pariwisata di kawasan Danau Toba selesai pada 2019 mendatang. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER