Arsik Khas Batak Dilirik Wisatawan Mancanegara

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2016 15:40 WIB
Na Niarsik atau ikan mas yang dimasak dengan proses arsik khas Batak, mendapat sambutan positif dari wisatawan mancanegara di KKPDT 2016.
Ilustrasi masakan ikan. (Thinkstock/ThonRo Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Soal makanan, Indonesia punya banyak kekayaan kuliner yang bisa ditawarkan pada wisatawan mancanegara. Tidak hanya dari Tanah Jawa, Sumatera pun punya ragam kuliner nikmat yang bisa jadi daya tarik wisata.

Sebut saja rendang, soto, sate dan dendeng balado dari Padang. Tapi, Sumatera bukan hanya Padang. Daerah Tapanuli pun memiliki beragam menu yang menggoda lidah.

Salah satunya adalah Na Niarsik atau masakan ikan bumbu arsik yang merupakan sajian khas Suku Batak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ikan Arsik adalah kuliner tradisional khas Toba yang kaya dengan bumbu dan rempah. Makanan ini punya citarasa tinggi,” kata Ketua Akademi Gastronomi Indonesia, Vita Datau Messakh, dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (23/8).

Menurut Vita, penamaan makanan batak sebagian besar didasarkan pada proses memasak. “Na Niarsik berarti di-marsik-kan atau dikeringkan. Dengan kata lain, Dekke Na Niarsik, ikan yang dimasak terus-menerus sampai kuahnya kering, bumbunya menyerap ke ikan mas tersebut,” sebut dia.

Bukan hanya namanya saja yang unik, kisah tentang ikan arsik ini juga sangat menarik diselami. Vita menuturkan, ikan arsik adalah makanan yang menjadi bagian dari adat Batak.

“Na Niarsik itu penting dalam upacara adat Batak, terkait dengan siklus kehidupan,” katanya, sembari menambahkan jumlah ikan yang dihadirkan dalam tiap hantaran punya makna tersendiri.

“Satu ekor diperuntukan bagi pasangan yang baru menikah. Tiga ekor bagi pasangan yang baru mempunyai anak. Lima ekor untuk pasangan yang baru mempunyai cucu. Tujuh ekor diperuntukan bagi pemimpin bangsa Batak. Itu adat mereka.”

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar ini menyebutkan ada aturan yang perlu dipatuhi dalam memberikan ikan arsik.

“Tidak sembarang orang bisa memberikan Na Niarsik. Hanya hula-hula atau kerabat dari pihak istri saja yang boleh memberikan, baik itu orang tua kandung, saudara laki-laki pihak istri, atau komunitas marga pihak istri,” paparnya.

Soal ikan yang dimasak juga tidak bisa sembarangan. Harus jenis ikan mas terbaik, yang berwarna merah.

Begitu juga dengan bumbunya. Ada 16 macam bumbu dalam masakan tersebut, yang beberapa diantaranya hanya bisa ditemui di Tanah Batak. Itulah sebabnya, ikan arsik punya citarasa yang khas.

“Ada pengaruh andaliman, kecombrang dan bawang Batak yang memberikan cita rasa khas dan hanya ditemui di Tanah Batak,” jelas dia.

Hal itu juga yang membuat ikan arsik potensial diperkenalkan sebagai kekayaan kuliner khas Toba. Oleh karena itu, wajar jika Na Niarsik menjadi salah satu primadona di acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 (KKPDT 2016) yang berlangsung akhir pekan lalu di Parapat Simalungun dan Balige Tobasa.

“Cerita dibalik Na Niarsik adalah kekayaan budaya kuliner yang bisa dikatakan sebagai kekayaan gastronomi Indonesia, yang kini mulai dilirik mancanegara,” tutur Vita.

Senada dengan Vita, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengunggulkan kuliner Batak untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara ke Danau Toba, sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.

“Makanan Batak termasuk punya sejarah yang amat panjang, itu bagian dari budaya dan jadi daya tarik bagi wisatawan asing,” sebutnya. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER