Cinta Tanaman, Model Cantik Ubah Rumah jadi Taman

Jakarta, CNN Indonesia -- Berawal hanya dari satu tanaman, kini Summer memiliki setidaknya 500 tanaman baik di dalam pot ataupun yang merambat di dinding rumahnya di Williamsbburg, Brooklyn, AS.

Berbagai macam tanaman dapat ditemukan di rumahnya yang menempati lahan seluas 1.200 meter persegi, tak terkecuali tanaman langka.

Dikutip dari Oddity Central, kepada Modern Farmer Magazine, Summer mengatakan, "Saya pikir salah satu cara untuk bertahan hidup di New York adalah dengan dikelilingi oleh tanaman." 

Ungkapan tersebut masuk akal mengingat Summer menghabiskan masa kecilnya dan bertumbuh di pedesaan, di utara Pennsylvania, yang dikelilingi tanaman hijau dan berbagai binatang ternak.

Pilihan Redaksi Kanye West Pamer Koleksi Baru di New York Fashion Week Apotek Hidup dan Sains di Baliknya Jas Termahal PM India Catat Rekor Dunia

Summer menjejakkan kaki untuk pertama kali di kawasan berpopulasi terbanyak di New York itu demi merintis karier sebagai model. Meski tinggal di sudut kota berjuluk Big Apple, tak serta merta mengubah dirinya.

Kehidupan glamor yang dijalani di kota besar justru makin membuatnya termotivasi untuk menyebar aksi peduli lingkungan.

"Saya berkeinginan menjadi model, karena pada saat sama saya ingin menyampaikan gerakan peduli lingkungan dalam skala lebih luas," ujar Summer kepada website arsitektur 6sqft.

"Saya menjaga gagasan itu di kepala dan yakin [bila diwujudkan] lewat fesyen akan berhasil," ia menambahkan.

Summer menjadi seorang ekologi lewat banyak pelatihan, ketika ia menamatkan studinya di jurusan Environmental Science dan Entomology di Cornell University.

Ia juga menjadi seorang penulis, pengusaha bisnis ramah lingkungan, yang menjalankan situs web tentang detox dari gula, serta menjadi pemasaran untuk Foodstands, layanan yang fokus terhadap komunitas peduli makanan sehat.

Dalam profilnya, Summer menulis bahwa dirinya adalah model yang kini menjadi aktivis gerakan makanan dan pakaian ramah lingkungan, yang ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Memasuki rumah Summer seolah masuk dalam hutan mini, dengan banyaknya tanaman hijau di hampir setiap sudut bahkan di kiri kanan dinding.

Kata dia, sebelas tahun lalu, ia memulai aksinya itu dengan satu tanaman ara yang kemudian bertambah banyak. Merawat ratusan tanaman, diakui Summer, bukan perkara mudah, apalagi menghabiskan cukup banyak waktu, setidaknya satu setengah jam menyiram tanaman, satu setengah jam berikutnya untuk memberi pupuk, serta alokasi waktu menanam  seminggu sekali.

Tidak hanya itu, Summer pun mesti mengawasi secara berkelanjutan untuk memastikan tanamannya terawat dan selalu dalam kondisi baik. 

Melihat hasil yang ia peroleh sekarang, dia justru merasa yang ia lakukan sebanding dengan hasilnya. jerih payah yang ia keluarkan.

"Setiap kali saya masuk ke dalam rumah, ada perasaan senang dan menenangkan," katanya. "Saya tahu efeknya sama dengan orang lain yang saya ajak ketika mereka berkunjung ke sini, dan itu tampak dari perubahan wajah yang mereka tunjukkan."

Setiap ruangan di rumah Summer kini berisi ratusan tanaman, dari mulai dapur hingga kamar mandi. Ruang kerjanya juga turut dipenuhi oleh tanaman rambat. Summer juga menyediakan ruang khusus untuk tanaman ara pertamanya yang kini sudah tumbuh besar.

Dengan nada bangga, ia menceritakan, "Bagi yang baru datang pertama kali selalu akan berseru, 'aaah' dan melihat dengan takjub." 

(rah/vga)