IPMI Merayakan Cinta 30 Tahun Lewat Trend Show 2017

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 24 Agu 2016 11:40 WIB
Untuk memprediksi berbagai tren fesyen tahun depan, Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) akan menggelar IPMI Tren Show 2017.
Desainer IPMI saat konferensi pers IPMI Trend Show 2017. (CNN Indonesia/Christina Andhika Setyanti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang tahun yang akan bergulir, tren fesyen pun siap berganti. Untuk memprediksi berbagai tren fesyen tahun depan, Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) akan menggelar IPMI Tren Show 2017, pada 8-11 November 2016 mendatang di The Hall, Senayan City.

Yang berbeda tahun ini, Trend Show 2017 juga digelar sebagai sebuah perayaan bertambahnya usia IPMI ke-30 tahun.

"Trend show ini mengangkat tema Love. Love adalah kata yang cocok untuk menyatakan kecintaan desainer yang berpartisipasi terhadap profesi dan negara,” kata Didi Budiardjo, salah satu desainer yang berpartisipasi di IPMI Trend Show 2017, saat konferensi pers di Jakarta, pada Selasa (23/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desainer Tri Handoko, Ketua IPMI Trend Show 2017, mengungkapkan bahwa di tahun ini akan ada 21 slot fashion show yang disuguhkan kepada pencinta fesyen.

“Ada 17 desainer IPMI yang tampil. Sisanya merupakan show gabungan dan kolaborasi dari seremoni pembukaan, Cita Tenun Indonesia [CTI], Made in Indonesia, juga yang kami sebut 1986, sebuah show reuni perayaan 30 tahun IPMI,” kata Tri.

Beberapa desainer IPMI yang akan menunjukkan kebolehannya adalah Barli Asmara, Carmanita, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Era Soekamto, Ghea Panggabean, Hian Tjen, Mel Ahyar, Sebastian Gunawan, Sutanto Danuwidjaja, Tuti Cholid, Widhi Budimulia, Yogie Pratama, Tri Handoko, Didi Budiardjo, dan Yongki Budisutisna.

“Saya ada dua show. Satu dari label saya sendiri, dan satunya berkolaborasi dengan CTI. Untuk koleksi dengan CTI saya mengangkat kain dari Sumba Timur. Kawasan tersebut dulunya merupakan area binaan saya dan CTI. Dan saya suka sekali dengan kekhasan kainnya,” kata Denny Wirawan, desainer yang juga ikut serta dalam Trend Show 2017.

“Untuk saat ini, koleksi bersama CTI ada 12 looks dan sudah hampir selesai. Tapi untuk show sendiri ada sekitar 27 looks, tapi masih lima persen penyelesaiannya.”

Fashion show tersebut akan digelar dalam dua konsep, yaitu white cube dan mini runway. Konsep fashion show white cube merupakan konsep minimalis sehingga desainer bisa menunjukkan koleksinya sesuai kreativitas masing-masing. Sedangkan mini runway diperuntukkan bagi mereka yang ingin menggunakan konsep konvensional.

Dalam Trend Show 2017, selain fashion show, IPMI juga menyajikan sebuah pameran foto fesyen, pop up store made in Indonesia, serta pertunjukan film fesyen Indonesia. Dalam pagelaran pameran foto, baik Didi dan Tri mengungkapkan bahwa foto-foto yang hadirkan bukanlah sembarang foto.

Dalam foto-foto ikonik dari  fotografer kenamaan seperti Firman Ichsan, Kay Moreno, dan Davy Linggar ini akan menghadirkan koleksi foto tentang perjalanan waktu yang sudah dilalui para desainer IPMI selama 30 tahun.

“Fesyen Indonesia termasuk yang dipandang dunia sebenarnya, tapi sayang pendokumentasiannya sangat sedikit. Padahal dokumentasi itu bisa jadi sebuah pelajaran bagi generasi mendatang untuk melanjutkan tongkat estafet fesyen Indonesia dan organisasi fesyen,” ucap Didi Budiardjo.

Satu hal yang menarik dari Trend Show tahun ini adalah kerja sama antara IPMI dengan Bekraf. Dukungan Bekraf ini dilakukan dalam bentuk program Made in Indonesia. Ini sebenarnya bukanlah program baru, hanya saja di tahun ini, Made in Indonesia kembali coba disebarkan dan diwujudkan lebih luas.

Made in Indonesia merupakan sebuah program pemberian label Made in Indonesia secara cuma-cuma kepada desainer lokal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk cinta produk dalam negeri.

“Tapi masih ada PR yang harus dibenahi. Ketika label Made in Indonesia ini sudah ada maka seharusnya ini menjadi sebuah symbol of quality dari produk Indonesia. Produk tersebut harus punya kekhasan tersendiri sehingga mudah dikenali dan bisa mewakili Indonesia,” kata Ari Juliano Gema, Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual & Regulasi Bekraf.

Anggota Baru IPMI

Menjaga keutuhan organisasi Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) selama 30 tahun memang tak mudah.  Sjamsidar Isa, salah satu pendiri IPMI pun mengakui hal ini.

“Mereka [desainer IPMI] sekarang terlihat rukun, tapi sebenarnya kan mereka juga ‘bersaing’ satu sama lain,” kata Sjamsidar Isa sembari tertawa.

Hanya saja keteguhan dan kesamaan visi serta misi akhirnya bisa membuat IPMI bertahan sampai 30 tahun. Setiap tahunnya mereka mengangkat satu anggota baru, namun di tahun ini ada tiga desainer yang masuk menjadi anggota baru IPMI.

Tiga anggota baru tersebut adalah Andreas Odang, Stella Rissa, juga Auguste Soesastro.

“Kami berharap semakin banyak desainer profesional yang bergabung," kata Isa. "Ketiga desainer yang baru bergabung bisa menggunakan wadah ini semaksimal mungkin dan bekerja sama dengan anggota lain untuk mengangkat industri mode Indonesia." (vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER