Kemenpar Gelar Promosi Wisata Secara Terbuka di Malaysia

advetorial | CNN Indonesia
Jumat, 26 Agu 2016 00:00 WIB
Indonesia Street akan digelar di sepanjang Starhill Gallery hingga Lot 10 Shopping Center
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata terus berinovasi memasarkan destinasi wisata Indonesia kepada dunia. Terakhir, Indonesia akan memasarkan produk wisatanya ke Malaysia yang sering dianggap sebagai pesaing berat Indonesia.    

“Berperang dan spirit mengalakkan Malaysia itu tidak seperti ‘Ganyang Malaysia’ zaman Bung Karno dulu, yang bertarung fisik, kontak senjata dan adu kekuatan. Yang akan kita lawan adalah capaian, atau achievement dalam pariwisata! Baik dalam jumlah wisman, maupun kualitas wisman, atau nilai devisa yang bisa didapat dari pariwisata. Ukurannya 3S, menang size, menang sustainable, dan menang spread,” kata Arief Yahya.    

Salah satu caranya adalah dengan berpromosi di Bukit Bintang dengan konsep Indonesia Street. Hal ini menjadi penting guna mengenali karakter masyarakat Malaysia agar pemasaran efektif.     

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ingat kata-kata Sun Tzu, Kenali dirimu, kenali musuhmu, maka engkau akan memenangkan persaingan! Atau dalam bahasa marketing, kenali customers-mu, kenali rival-mu, maka kamu akan tampil menjadi pemenang!” ungkap Arief Yahya yang asli Banyuwangi itu.    

“Jadi, misi utamanya adalah menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara asal Malaysia berkunjung ke Indonesia,” terang Prof I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Rabu (24/8).    

Indonesia Street akan digelar di sepanjang Starhill Gallery hingga Lot 10 Shopping Center di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia. Lokasinya terbilang strategis dengan adanya  pusat belanja, hotel berbintang, kafe, dan tempat hiburan berdiri di kiri dan kanan jalan.    

Sajian kuliner dan tempat kongkow-nya pun dinilai lengkap. Mulai dari cafe, snack bar, restoran Timur Tengah dan lain-lain. Yang terpenting tempat ini adalah pusat kerumunan orang, mulai dari ekspatriat sampai pribumi berkumpul menjadi satu di Bukit Bintang.    

“Bukit Bintang ada di jantung kota Kuala Lumpur.  Ini merupakan pusat kerumunan massa yang paling ramai. Menggelar Indonesia Street dengan berbagai macam acara yang dikemas dalam konsep promosi Wonderful Indonesia akan menjadi cara terbaik dan efektif untuk mempromosikan Indonesia kepada publik Malaysia,” katanya.    

Saat ini, Malaysia memang menjadi musuh besar pariwisata Indonesia. Ada persaingan sebagai sesama negara ASEAN yang mempunyai letak geografis yang berdampingan dan budaya yang hampir mirip.    

Dari sisi geografis, jaraknya dekat dengan Indonesia. Belum lagi kesamaan satu rumpun Melayu, yang bahasa dan budayanya mirip. Dan yang lebih penting lagi, daya beli pariwisata wisman Malaysia cukup tinggi. “Bertahun-tahun Malaysia nomor dua, setelah Singapura, wisman yang ke Indonesia,” tambah Pitana.    

Oleh karena itu, kemasan promosi di Bukit Bintang pun disiapkan dengan konsep menarik. Indonesia Street akan tampil dalam enam spot di sepanjang jalan Bukit Bintang. Dan masing-masing spot, dirancang memiliki tema khusus tentang Indonesia.  Bahkan aktivitas promosi pun dirancang khusus, seperti di spot 1 akan ada  disc jockey, live musik akustik, tarian tradisional      

“Ada nuansa tradisional-modern khas Indonesia. Pengunjung juga diperkenankan untuk melakukan foto selfie dengan peserta karnaval,”ungkap pria berkacamata itu.

Tahun ini Indonesia memasang target kunjungan wisman sebesar 12 juta sampai tutup tahun. Sementara Malaysia merupakan negara fokus pasar wisata utama yang ditarget mampu menyumbangkan 2 juta wisman sepanjang 2016 di samping Singapura dan Tiongkok yang selama ini bersama Malaysia menjadi tiga besar penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia. (sai/sai)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER