Jakarta, CNN Indonesia -- Kini orang Indonesia tak perlu jauh-jauh ke Maladewa hanya untuk menikmati keindahan laut biru nan eksotik. Cukup ke Belitung, impian tersebut sebentar lagi akan terwujud.
Keindahan ala Maladewa tersebut akan dapat ditemukan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Peletakkan batu pertama KEK tersebut akan diselenggarakan pada 2 September mendatang.
Proses pembangunan KEK tersebut menjadi yang tercepat di Indonesia, karena hanya membutuhkan lima setengah bulan sejak ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 pada 15 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, rata-rata pembangunan KEK berjalan dua sampai tiga tahun sejak ditetapkan pemerintah, seperti KEK lainnya yakni Sei Mangkei, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Api-api.
Tanjung Kelayang merupakan satu dari sepuluh destinasi utama pariwisata prioritas nasional. Kementerian Pariwisata memperkirakan kawasan ini dapat menjadi Maladewa versi Indonesia dan Bali kedua.
KEK Tanjung Kelayang berdiri di atas lahan seluas 432 hektar dan mulai digarap untuk landasan pacu bandara, pembangunan instalasi air bersih, listrik, dan perluasan jalan. Pemerintah menganggarkan Rp20 Triliun untuk Tanjung Kelayang.
Rencananya, kawasan ini akan berdiri resor dan hotel standar internasional. Setelahnya akan dibangun sepuluh fasilitas pariwisata lainnya mulai dari resor, klub pantai dan berkuda, hingga kawasan homestay.
"Akselerasi pembangunan akan berjalan cepat bila investor memiliki komitmen dan reputasi, serta ada wujud konkrit sinergi kuat antara pemerintah pusat serta daerah," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Kementerian Pariwisata memperkirakan pembangunan kawasan ini mampu mendatangkan 500 ribu wisatawan ke Belitung, atau meningkat 50 kali lipat dibanding kunjungan turis asing pada 2014.
Tanjung Kalayang diharapkan mampu membantu pemerintah mewujudkan impian 20 juta wisatawan ke Indonesia hingga 2019.
(les)