Warga Malaysia Ikut Nikmati Suguhan Musik Dangdut di Entikong

adv | CNN Indonesia
Kamis, 01 Sep 2016 15:16 WIB
Dangdut merupakan musik tradisional yang cukup popular di Indonesia.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Dangdut merupakan musik tradisional yang cukup popular di Indonesia. Dari tahun ke tahun musik dangdut tetap bisa mempertahankan eksistensinya di blantika musik tanah air. Namun kini dangdut tidak hanya digilai oleh orang Indonesia saja.

Negara tetangga Malaysia, juga amat menggilai musik dangdut. Buktinya, musik dangdut yang disuguhkan Kemenpar RI dalam acara Festival Wonderful Indonesia amat digemari orang-orang di Entikong. Selama dua hari musik dangdut disuguhkan di Entikong, Sanggai, orang-orang dari perbatasa Malaysia tumpah ruah membanjiri Kalbar. Festival cross border (perbatasan) ini pada akhirnya menjadi magnet yang mampu menyedot turis asing dari Malaysia.

Sebanyak 1.000 wisatawan mancanegara masuk melalui imigrasi Entikong selama dua hari musik dangdut digelar. Pada hari-hari biasa crossborder rata-rata hanya dilewati 100 - 150 wisatawan. Pada hari Minggu (28/8) kemarin wisatawan datang secara bergelombang. Sampai akhirnya panitia menyiapkan bus antar jemput ke perbatasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika sampai di lokasi, wisatawan langsung disambut dengan lagu dangdut pembuka. Wisatawan dari negara tetangga ini menempati kursi undangan yang disiapkan panitia. Terlihat dari anak-anak samapai orang dewasa memenuhi 200 kursi undangan. Karena tidak cukup rombongan berikutnya langsung membaur dengan penonton lokal di lapangan.

Mereka larut dengan alunan dangdut di Lapangan Patoka, 3 km dari pintu perbatasan. Berjoget bersama di bawah suhu panas Entikong 37 derajat Celsius, tak membuat mereka gentar. Acara semakin meriah saat Selvie goyang Pantura Indosiar membawakan lagu “Sambalado” sebagai lagu pembuka. Para turis asal Serawak berbaur bersama sekitar 4.000 penonton perbatasan. Lapangan jadi penuh sesak. Bahkan di antara wisatawan ada yang naik panggung berjoget bersama sang artis.

Saking semangatnya disambut ribuan penonton, Selvie sampai membawakan 8 lagu. Padahal kontraknya hanya 4 lagu. "Hayoo yang dari Malaysia angkat tangan. Saya terharu sekali penontonya segini banyak ya. Teman teman dari Malaysia selamat datang dan salam Wonderful Indonesia," sapa biduan dangdut dari pencarian bakat Indosiar 2015.

Remon, salah satu penonton asal Tebedu Serawak mengaku baru pertama kalinya datang ke Entikong. Pegawai perkantoran ini mengaku datang bersama anak dan isterinya karena hobi dangdut Indonesia. “Selama ini banyak mendengarkan dari radio saja. Begitu melihat iklan di koran ada festival dangdut kami datang kemari," akunya.

Dia sendiri menyukai lagu-lagu Rhoma Irama dan Inul Daratista. "Pokoknya kami suka dangdut, mau dong kalo ada lagi," katanya.

Selain diserbu rombongan dari Tebedu Serawak, festival hari kedua juga ditonton club Moge (motor gede) dari Kuching. Ada sembilan orang rombongan atas undangan Konjen Kuching Serawak Malaysia. Mereka juga asyik berjoget dibawah terik matahari.

"Dangdut dangdut okelah. Kami juga suka touring nonton dangdut sampai Pontianak,"ujar Syawal, pemimpin rombongan di sela berjoget. Di Kuching dia mengaku punya anggota 150 orang pecinta Moge "Tegar Bikers Serawak" yang siap meramaikan acara acara musik di perbatasan.

Festival Wonderful Indonesia Entikong itu juga benar benar menjadi pelepas dahaga warga perbatasan. Sudah lama mereka tidak mendapat hiburan. "Orang perbatasan itu sibuk cari duit mereka butuh hiburan. Kalau boleh usul kedepan datangkan Wali Band atau orkes Palapa, Monata, Inul atau Brodin. Saya jamin lapangan gak cukup. Orang Sanggau pun akan datang," kata Syamsul warga Entikong.

Para pelaku bisnis juga ketiban untung. Dampak festival itu membuat jasa penginapan dan warung makan laris. Hotel Prambanan di jalan Raya Malindo banyak disinggahi tamu selama seminggu. "Dari 27 kamar kami penuh gara gara dangdutan," tukas Zulkifli Lubis.

Selain warung permanen, bermunculan juga warung dadakan selama dua hari acara digelar. Lebih dari 50 warung berjualan makan dan minuman di lokasi acara. Semuanya laris manis. "Habis 9 kilo ayam," ujar Anik, si bakul sate.

Asdep Pengembangan Pemasaran ASEAN, Rizki Handayani Mustafa juga merasa terharu dengan kesuksesan Wonderful Indonesia (FWI) 2016 di Entikong. "Rapat koordinasi, ketemu camat di wilayah Malaysia, menyebar flyer, nempel poster, branding kita sangat kuat. Pesiapannya luar biasa di crossborder. Perjuangan perjalanan nya berat banget. Tapi begitu lihat hasilnya, sangat memuaskan! Jadi hiburan yang asyik buat masyarakat kita di perbatasan. Dampak ekonomi nya juga terasa," kata Rizki, yang terus menterjemahkan rumusnya Menpar Arief Yahya itu.

"Pariwisata, transportasi, dan komunikasi itu bisnis yang mirip. Ada proximity atau kedekatan, ada season atau musiman, dan ada momen atau event tertentu yang bisa memindahkan orang dari satu titik ke titik yang lain," jelas Menpar Arief Yahya. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER