Kuda Lumping Pikat Turis Timur Tengah di Malaysia

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Sep 2016 08:18 WIB
Wisatawan asal Timur Tengah di Malaysia sangat antusias menonton pertunjukkan karnaval di gelaran 'Indonesian Street' di Bukit Bintang, pekan lalu.
Atraksi kuda lumping memikat wisatawan Timur Tengah di perhelatan 'Indonesian Street' di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia. (CNN Indonesia/Gautama Padmacinta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Istilah 'kepo' atau ingin tahu ternyata bukan hanya terjadi pada remaja yang tengah menaksir seseorang, namun juga terjadi pada pengunjung MATTA Travel Mart 2016 di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia.

Perhelatan promosi wisata tersebut berlangsung pada 1-4 September lalu. Dalam acara itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mempromosikan wisata Indonesia dengan nama ‘Indonesian Street’.

Di acara tersebut, Kemenpar menjajakan pesona pariwisata Indonesia dalam beberapa titik dengan tema berbeda-beda sepanjang Starhill Gallery hingga Lot 10 Shopping Center di Bukit Bintang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa tema yang diusung Kemenpar adalah Wonderful Batik of Indonesia, Wonderful Culture of Indonesia, Wonderful Fun of Indonesia, dan Wonderful Nature of Indonesia.

Atraksi tematik tersebut berdiri di sekitaran pusat belanja dan kerumunan publik Bukit Bintang yang terkenal sebagai pusat destinasi Negeri Jiran. Tujuan Kemenpar tak lain ingin menggaet wisatawan Malaysia dan internasional di daerah tersebut untuk ke Indonesia.

Ternyata, upaya tersebut berhasil menarik minat kerumunan mengelilingi berbagai lokasi promosi pariwisata Indonesia. Seperti yang dikisahkan Yoseph, salah seorang seniman tari asal Malang yang berpartisipasi dalam promosi wisata Indonesia itu.

"Para wisatawan asal Timur Tengah sangat antusias pada pertunjukkan karnaval kami sajikan. Mereka tanya ke saya berbagai hal mulai dari asal, bahan, hingga arti kostum dan pertunjukkannya. Mereka juga banyak mengambil foto," kata Yoseph.

Beberapa wisatawan Timur Tengah juga tampak tertarik dengan para penari Jaranan Buto, tarian tradisional asal Banyuwangi, Jawa Timur. Para wisman ini 'kepo' dengan aktif menanyakan tentang tarian tersebut sebelum berpindah pada area foto dengan komodo, hewan reptil purba asal Indonesia dan satu-satunya di dunia.

Wisatawan asing atau wisman, terutama asal Timur Tengah, menjadi salah satu target Kemenpar lantaran mereka senang berlibur dengan waktu lama.

"Dari data Kemenpar, rata-rata wisman Timur Tengah menghabiskan pengeluaran antara US$1500 (Rp19,6 juta) hingga US$1750 (Rp22,9 juta) per orang per kunjungan. Sedangkan wisman dari negara lain sekitar US$1142 (Rp14,9 juta) per kunjungan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Indonesia aktif mengenalkan berbagai kebudayaan Nusantara saat promosi di Bukit Bintang, Malaysia. Salah satu kebudayaan yang diboyong Kemenpar adalah kuda lumping asal Banyuwangi dan dimainkan oleh Paguyuban Arek Banyuwangi.

Penampilan lima penari kuda lumping memainkan Jaranan menarik antusiasme pengunjung. Salah satunya adalah Nasser Abdullah yang berasal dari Yordania.

"Tarian tradisionalnya menarik, saya baru pertama kali melihatnya dan sangat tertarik. Saya berharap tahun depan bisa berlibur dengan keluarga di Indonesia,” kata Abdullah. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER