Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi masyarakat Jepang, kereta adalah moda transportasi yang paling banyak digunakan. Salah satu kereta cepat yang biasa digunakan oleh warga untuk berkomuter, yaitu Tokyo Metro.
Jangan bayangkan kereta Tokyo Metro ini sama dengan kereta di Indonesia. Meskipun penumpangnya terbilang padat, namun pengelola Tokyo Metro mengutamakan keselamatan dan mengklaim belum pernah terjadi kecelakaan.
"Tokyo Metro sangat aman. Kecelakaan kereta belum pernah ada, yang sering terjadi itu ada penumpang mabuk yang jatuh," kata Atsusi Kamimura, Manager Demand Generation merangkap Marketing Departement Tokyo Metro, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain penumpang mabuk, yang sering terjadi juga ada wisatawan yang membawa koper besar dan lepas dari pegangan tangannya. Dan perlu diingat kereta Jepang itu lajunya sangat cepat jadi itu yang bahaya."
Kamimura mengungkapkan bahwa kereta ini memiliki banyak kelebihan dibanding kereta lain. Ada sekitar 13 jalur kereta bawah tanah yang melintasi 179 stasiun di titik penting di kota Tokyo.
Selain itu, jeda waktu yang singkat antarkereta juga memudahkan penggunanya.
"Makanya tak ada orang yang terlambat ke kantor karena naik kereta. Selain itu, waktunya juga sangat
on time."
Dia mengungkapkan bahwa sampai saat ini jumlah gerbong Tokyo Metro mencapai 2.778 gerbong (akhir Maret 2016). Sedangkan penumpangnya sendiri per akhir 2015 mencapai tujuh juta lebih.
Setiap gerbong kereta ini pun dijamin aman dari copet dan lain-lain.
"Setiap keretanya dijamin aman, meski tak ada CCTV. Petugas pun hanya ada di stasiun, tak ada di gerbong," katanya.
Tak cuma itu, tempat duduk prioritas—
priority seat—juga disediakan di tiap gerbongnya. "Belakangan ini, kami menambah banyak
space untuk kursi roda dalam kereta."
Namun berbagai inovasi Tokyo Metro tak hanya sampai di situ saja. Kamimura mengungkapkan bahwa sampai saat ini Tokyo Metro sedang mengembangkan berbagai fasilitas untuk menyempurnakan layanan.
"Kami sedang berusaha untuk membuat gerbong yang minim goncangan. Selain itu kami juga tengah berupaya untuk memperpendek jarak antar kereta sehingga bisa memuat penumpang lebih banyak lagi sekali jalan."
(chs/vga)