Kasus Kencing Nanah Kebal Obat Merebak di Amerika Serikat

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Sep 2016 01:18 WIB
Tujuh pasien gonore atau kencing nanah di Hawaii, Amerika Serikat menunjukkan peningkatan kekebalan terhadap perawatan medis yang diberikan.
ilustrasi (Pixabay/DarkoStojanovic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh pasien gonore atau kencing nanah di Hawaii, Amerika Serikat menunjukkan peningkatan kekebalan terhadap perawatan medis yang diberikan. Kabar tersebut disampaikan oleh Centers for Disease Control and Prevention atau CDC, Rabu (21/9).

Melansir CNN, tujuh pasien tersebut menjadi kasus penyakit menular seksual kebal obat pertama di Negeri Paman Sam. Para pasien diketahui terdiagnosis pada April dan Mei lalu.

Tujuh pasien yang terdiri dari enam pria dan satu wanita tersebut diberikan obat ceftriaxone dan azithromycin. Keduanya sejauh ini masih jadi rekomendasi CDC untuk kasus kencing nanah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, uji laboratorium di Dinas Kesehatan Hawaii menunjukkan bakteri penyebab gonore pada pasien belum menampilkan tanda-tanda akan melemah.

Dalam konferensi pencegahan penyakit menular seksual di Atalanta, beberapa waktu lalu, CDC menyebut kasus ini sebagai peringatan dini. Menurut CDC, bisa jadi dua obat tersebut tak dapat lagi digunakan mengobati gonore di masa depan.

CDC juga menyebut bahwa bakteri Neisseria Gonorrhoeae sebagai penyebab kencing nanah mulai meningkatkan kekebalan terhadap semua jenis kelas obat antibiotik, selama bertahun-tahun penyakit ini diobati.

Badan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Amerika tersebut memperkirakan setidaknya ada 800 ribu infeksi gonore setiap tahun di negara itu. Banyak di antaranya yang tidak diketahui atau terobati.

"Gonore adalah salah satu infeksi seksual paling umum yang ditularkan, namun kebanyakan orang tidak menyadari mereka terinfeksi. Satu-satunya cara adalah melalui pengujian laboratorium," kata Gail Bolan, Direktur Divisi Pencegahan Penyakit Menular CDC.

Gonore memiliki gejala rasa terbakar saat buang air kecil dan mengeluarkan cairan seperti nanah dari penis atau vagina. Bila tak diobati, gonore dapat menyebabkan masalah serius jangka panjang seperti radang panggul dan kemandulan.

Bolan mengatakan, pasien gonore bila tidak diberikan dengan obat rekomendasi hanya akan membuat gejala menghilang dan membuat pasien merasa sudah sembuh. Padahal, bakteri gonore masih ada di dalam diri mereka.

"Kami melihat penurunan kerentanan datang dari Barat, mulai dari Hawaii, dan kami juga melihat proporsi lebih besar menurunnya kerentanan pada pria yang berhubungan seks sesama. Ini pola yang kami lihat sebagai peningkatan kekebalan kuman akan penisilin dan antibiotik lainnya." kata Bolan.

Peningkatan kekebalan penyakit akan obat ini bukan hanya terjadi pada kasus gonore semata. Berbagai kuman penyebab penyakit mulai menunjukkan kekebalan akan antibiotik yang selama ini beredar.

Disinyalir, salah satu penyebabnya adalah terlalu sering menggunakan antibiotik pada manusia dan hewan, baik di bidang kesehatan atau pertanian maupun peternakan.

Saat ini, CDC berupaya mempertahankan efektivitas dua obat rekomendasi sembari mulai menguji obat baru yang diharapkan dapat menghadapi kuman gonore dan lainnya. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER