Menpar Arief Yahya Buka Festival Pesona Palu Nomoni 2016

Advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 25 Sep 2016 20:18 WIB
Pembukaan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) Kota Palu, Sulawesi Tengah, berlangsung heboh dan meriah.
Foto: adv
Palu, CNN Indonesia -- Pembukaan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) Kota Palu, Sulawesi Tengah, berlangsung heboh dan meriah. Menteri Pariwisata Arief Yahya hadir dan membuka festival yang digelar pada 24 hingga 26 September 2016 itu.

“Kami sangat bangga dan senang event kami dihadiri Pak Menteri Arief Yahya, value acara ini jadi semakin tinggi dan banyak diliput media. Kegiatan festival kami juga akan terangkat, keindahan Palu akan semakin dikenal dimana-mana,” ujar Wali Kota Palu, Hidayat, Sabtu (24/09/2016).

Pada pembukaan itu, Arief yang mengenakan topi khas Palu didampingi Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola; Wali Kota Palu, Hidayat; dan Wakil WaliKota Palu, Sigit Purnomo di Penggaraman Pantai Talise

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

”Ada sepuluh ritual adat Balia yang menyambut Pak Menpar, Ritual ini merupakan kekayaan budaya nasional di tanah Kaili,” kata Hidayat.

Salah satu juru bicara Panitia FPPN, Sudaryano Lamangkona menjelaskan ada beberapa ritual yang dilakukan saat menaymbut Arief, di antaranya Ritual Pompoura (Tala Bala’a), Ritual Adat Enje Da’a, Ritual Tampilangi Ulujadi, dan Ritual Pompoura Vunja dan lainnya.

“Jelas ini juga sekaligus sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan yang tahun ini menargetkan 500 ribu wisatawan nusantara (wisnus) dan 25 ribu wisatawan mancanegara (wisman), ini perintah pak Wali Kota langsung,” katanya.

Kegiatan ini sudah bertahun-tahun diselenggarakan di Palu, namun nama festivalnya berbeda. “Tahun lalu namanya masih Festival Teluk Palu. Lalu kenapa sekarang ada Nomoni, itu artinya adalah berbunyi. Jadi kalau diartikan, 'gemakan sedikit Palu maka ini akan berbunyi', seperti dengan kedatangan Pak Menteri,” kata dia.

Hidayat menjelaskan perhelatan ini sebagai ajang melestarikan potensi wisata dengan keanekaragaman budaya dan kultur adat istiadat yang ada di Palu. “Penyelenggaraan festival ini sebagai sarana untuk melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat serta meningkatkan kunjungan wisatawan serta menggerakKan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” katanya.

Festival ini akan menampilkan atraksi menarik antara lain seni budaya, seperti pemasangan obor sepanjang 7,2 km di 520 titik pasang obor yang diiringi dengan bunyi suling dengan gendang.

“Kegiatan kedua akan mengangkat ritual adat. Juga akan ada panggung budaya di sepanjang 7,2 km itu. Yang membuat unik lainnya adalah kendaraan yang akan mengangkut wisatawan selama festival adalah dokar,” kata dia.

Festival yang telah diselenggarakan sejak tahun 2008 ini diharapkan dapat mencapai kunjungan wisatawan di tahun 2016 ini. Hidayat juga sudah bersolek jauh-jauh hari untuk sarana dan prasana. Pihaknya sudah meminta pengusaha perhotelan di kota Palu untuk memenuhi permintaan akomodasi maupun kegiatan. Apalagi di tahun-tahun mendatang, berbagai event nasional maupun internasional siap dihelat di Kota Palu.

“Beragam kegiatan tidak mampu diakomodir perhotelan. Sedangkan hari-hari biasa saja, tingkat hunian begitu tinggi, maka dari itu sudah jauh-jauh hari kami siapkan dan beri semangat pengusaha Hotel,” ujar Hidayat.

Lanjut Hidayat, di tahun-tahun mendatang, sejumlah event yang sudah diagendakan Pemerintah Kota Palu, antara lain Festival Pesona Palu Nomoni, Temu Budaya Nusantara, marathon internasional dan lain-lain.

“Kita berharap hotel harus bisa mendukung event-event ini. Terutama dalam pemenuhan kebutuhan akomodasi,” kata Hidayat di depan pimpinan jaringan Hotel Best Western Coco Plus Palu. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER