Festival Pesona Palu Ingin Digelar Di Hari Pariwisata

Advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 25 Sep 2016 19:58 WIB
Festival Pesona Palu Nomoni 2016 betul-betul membuat Menpar Arief Yahya terpesona.
Foto: adv
Palu, CNN Indonesia -- Festival Pesona Palu Nomoni 2016 betul-betul membuat Menpar Arief Yahya terpesona. Seluruh kegiatan yang digelar 24-26 September ini, disambut antusias oleh masyarakat "Saya kira tahun 2017 depan harus dirancang lebih go global, dipaskan di 27 September, Hari Pariwisata Dunia," ujar Menpar Arief Yahya yang didampingi Pasha Ungu, Wakil Walikota Palu.

Selanjutnya, dia mengharapkan Palu berkembang menjadi destinasi wisata berkelas internasional. "Kemenpar akan mendukung untuk Go Internasional, karena Palu juga sudah membuktikan saat GMT Gerhana Matahari Total 2016 lalu paling heboh, paling ramai di antara 12 titik yang heboh diserbu wisman. PATA 2016 memberi penghargaan kepada Indonesia sebagai negara kreatif dalam memasarkan fenomena alam. Palu adalah penyelenggara yang terbaik," tuturnya

Selain itu, Arief mendorong Palu mempunyai event internasional. Paling mudah sport tourism seperti Tour de Celebes 2017 yang berpusat di Palu."Palu harus punya international port baik airport dan seaport. "Jadikan Palu sebagai hub city di wilayah timur. Itu akan membuat banyak penerbangan yang singgah dan transit di Palu sebelum membawa penumpang ke kota lain di Indonesia," katanya saat Pembukaan Festival di Penggaraman Pantai Talise.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam acara ini puluhan ribu pasang mata menyaksikan acara pembukaan itu. Acara dilanjutkan dengan menandatangi batu prasasti raksasa sebagai tanda keseriusan Sulteng menempatkan pariwisata sebagai panglima.Menpar Arief Yahya berharap event ini jangan sampai putus di tengah jalan. "Kalau oke, berkesinambungan, langsung masukkan di agenda resmi event yang di-support Kemenpar pada bulan September 2017 itu," kata dia.

Wali Kota Hidayat pun siap mempersiapkan untuk semuanya. ”Ada sepuluh ritual adat Balia yang menyambut Menpar Arief Yahya, Ritual ini merupakan kekayaan budaya nasional di tanah Kaili,” kata Hidayat.Salah satu juru bicara Panitia FPPN, Sudaryano Lamangkona menjelaskan, ritual yang menyambut menteri terdiri atas Ritual Pompoura (Tala Bala’a), Ritual Adat Enje Da’a dan lain-lain.

“Jelas ini juga sekaligus sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan yang tahun ini menargetkan 500 ribu wisatawan nusantara (wisnus) dan 25 ribu wisatawan mancanegara (wisman), ini perintah pak Wali Kota langsung,” katanya.

Kegiatan ini sudah bertahun-tahun diselenggarakan di Palu, namun namanya sedikit berbeda. “Tahun lalu namanya masih Festival Teluk Palu. Lalu kenapa sekarang ada Nomoni, itu artinya adalah berbunyi. Jadi kalau diartikan, gemakan sedikit Palu maka ini akan berbunyi, seperti dengan kedatangan Pak Menteri,” kata dia.

“Festival ini adalah sarana untuk melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat serta meningkatkan kunjungan wisatawan serta menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” katanya.

Festival ini menampilkan atraksi seni budaya menarik, seperti kegiatan pertama memasang obor sepanjang 7,2 km di 520 titik yang diiringi suara suling dengan gendang.

“Kegiatan kedua akan mengangkat ritual adat. Juga akan ada panggung budaya di sepanjang 7,2 km itu. Yang membuat unik lainnya adalah kendaraan yang akan mengangkut wisatawan selama festival adalah dokar,” kata dia.

Festival yang telah diselenggarakan sejak tahun 2008 ini diharapkan dapat mencapai target kunjungan wisatawan di tahun 2016 ini. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER