Bakteri Pencernaan Jadi Pemicu Lemak Perut

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2016 06:27 WIB
Keberagaman bakteri dalam sistem pencernaan dinilai dapat menurunkan peluang lemak visceral. Lemak ini sering dikaitkan dengan kondisi perut buncit.
Ilustrasi perut buncit (Thinkstock/Lookwai)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian yang baru dirilis menemukan fakta bahwa lemak di tubuh manusia bukan hanya dipengaruhi faktor konsumsi ataupun aktivitas, melainkan keberadaan bakteri dalam sistem pencernaan.

Dilansir dari Time, penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Kings College London menemukan fakta bahwa semakin beragam keberadaan bakteri dalam sistem pencernaan seseorang, maka peluang menumpuk lemak visceral semakin kecil.

Lemak visceral adalah lapisan lemak yang menempel atau berada di sekitar organ dalam abdominal atau di sekitar perut. Lemak ini yang sering dikaitkan dengan kasus perut buncit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberadaannya dianggap berbahaya jika berlebih karena akan menimbulkan risiko gangguan metabolisme seperti diabetes, atau penyakit kardiovaskular seperti jantung.

Dalam penelitian sebelumnya, keberadaan bakteri pencernaan juga dikaitkan dengan kondisi kegemukan seseorang. Namun Michelle Beaumont dan rekan-rekannya di Kings Collage beranggapan kegemukan tersebut masih belum jelas berasal dari otot atau lemak.

Maka Beaumont dan ilmuwan lain memutuskan mencari tahu pengaruh bakteri pencernaan terhadap lemak tubuh. Mereka menganalisis 1.300 kembar dengan uji tinja dan pemindaian X-ray seluruh tubuh untuk membedakan keberadaan lemak visceral.

Para peneliti kemudian menemukan fakta bahwa keberagaman mikrobiom atau bakteri pencernaan yang tinggi pada seseorang menurunkan risiko terjadi kegemukan. Hasil tersebut dipublikasikan dalam jurnal Genome Biology.

Beaumont dan tim menemukan ketika kondisi bakteri pencernaan kurang beragam maka keberadaan lemak visceral pada seseorang semakin banyak. Artinya, semakin besar peluang terjadi perut buncit yang diikuti faktor risiko penyakit metabolisme dan kardiovaskular.

"Temuan kunci yang kami temukan adalah hubungan antara mikrobiom lebih kuat terkait lemak visceral dibandingkan dengan parameter lain penyebab obesitas," kata Beaumont.

"Dan karena lemak visceral punya banyak implikasi untuk penyakit jantung dan metabolisme, mungkin penelitian harus mulai meninjau pengukuran sesungguhnya dari lemak dibandingkan sekadar bobot tubuh," lanjutnya.

Meski telah menemukan hubungan antara keberadaan bakteri dengan lemak visceral, namun belum jelas apakah pengubahan kondisi bakteri pencernaan akan berdampak pada bobot tubuh seseorang.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER