Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan yang kerap menderita migrain ternyata lebih rentan sakit jantung, sebut sebuah studi. Para peneliti menemukan bahwa kaum hawa yang sering sakit kepala sebelah punya risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan nyeri dada atau angina.
Mereka juga bisa jadi akan membutuhkan tindakan bedah yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, dibanding perempuan yang jarang terkena sakit kepala parah. Migrain pada kaum hawa juga tidak hanya berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, tapi juga bisa menambah risiko kematian akibat serangan jantung.
“Studi ini menyediakan bukti kuat bahwa migrain pada kaum hawa berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskuler,” kata Dr Rebecca Burch, instruktur di Departemen Neurology Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, migrain diketahui hanya punya efek ringan terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dibandingkan dengan faktor lainnya seperti merokok, tekanan darah tinggi ataupun kolesterol tinggi.
Tapi, jika sering terjadi, risiko akumulatif dari migrain terharap penyakit jantung juga ikut meningkat secara signifikan.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya telah membuktikan kaitan antara wanita penderita migrain dan peningkatan risiko perdarahan otak yang mengacu pada stroke.
“Adanya penelitian baru ini juga bisa menambah kewaspadaan bagi wanita, bahwa migrain, selain memicu stroke juga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular,” sebut Burch, dikutip
Live Science.
Studi tersebut membandingkan data dari 115 ribu perawat wanita, usia 25-42 tahun yang berpartisipasi dalam proyek penelitian berkelanjutan ‘Nurses Health Study II’. Sebanyak 17,5 ribu diantaranya mengaku mengidap migrain.
Rekam medis para perawat itu ditelusuri selama 20 tahun. Dari data tersebut diketahui bahwa mereka yang mengidap migrain, 50 persen berisiko mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah. Dibandingkan dengan perawat yang tidak pernah terkena migrain.
Selama penelitian, sebanyak 678 wanita dengan migrain, terkena serangan jantung; 651 wanita menderita stroke dan 203 lainnya mengeluhkan nyeri dada serta membutuhkan tindakan medis. Tambahan lainnya, terdapat 223 kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Kendati demikian, para peneliti belum mengetahui bagaimana migrain bisa memengaruhi serangan jantung dan stroke.
“Kemungkinan besar, migrain dan penyakit kardiovaskular punya mekanisme serangan yang serupa,” kata Burch.
Oleh karena itu, Burch mengatakan dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna mengetahui koneksi antara migrain dan penyakit kardiovaskular.
Sementara, Burch menganjurkan, wanita dengan migrain parah sebaiknya menghindari pemicu penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya, seperti rokok, makanan pemicu hipertensi, serta kolesterol tinggi.
Penelitian tersebut dipublikasikan secara daring di jurnal BMJ.
(les)