Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak 2009, masyarakat di Bitung, Sulawesi Utara, sudah terbiasa dengan festival seni dan budaya yang dikenal dengan nama Festival Selat Lembeh. Kini, di tahun ke-tujuh penyelenggaraannya, acara tersebut hadir dengan nama baru, Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2016.
Acara tersebut secara resmi dibuka di Pelabuhan Aertembaga, Bitung, Kamis (6/10) dan akan berlangsung hingga Senin (10/10). Parade 200 kapal nelayan pating hias menjadi penanda pembukaan Festival Pesona Selat Lembeh.
Awalnya, FPSL adalah hajatan yang diinisiasi komunitas nelayan dan pengusaha perikanan Kota Bitung dan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bitung, sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil laut yang berlimpah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selat Lembeh dijadikan nama festival karena selat yang menghubungkan daratan utama Pulau Sulawesi dengan Pulau Lembeh ini, telah lama menjadi tujuan wisatawan asing maupun lokal, berkat pesona bawah lautnya.
Tahun ini FPSL mengangkat tema Warna-Warni Bitung atau 'Colorful Bitung'. Acaranya sendiri akan lebih banyak menekankan mengenai unsur budaya lokal, berupa kolaborasi musik dan tarian kontemporer.
“Masyarakat Bitung akan menampilkan seni pertujukan yang mungkin baru pertama kalinya ada di Sulawesi, memadukan unsur kostum, gerak tari dan tata panggung melalui kecanggihan teknologi digital dengan mengangkat budaya lokal,” ujar Walikota Bitung, Max Lomban.
Satu hal yang ditekankan Max adalah kekuatan lokal di semua sisi festival. “Semua pengisi acara adalah masyarakat lokal Kota Bitung, mulai dari masyarakat budaya sampai anak-anak sekolah ikut dilibatkan,” kata dia.
Di sisi lain, Max berharap melalui seni pertunjukan ini, masyarakat Bitung bisa melestarikan budaya lokal dengan kreativitas secara profesional.
“Melalui panggung apresiasi ini diharapkan masyarakat lokal bisa menyalurkan kreativitas seninya, dan akan lahir seniman-seniman lokal yang bisa menampilkan kekayaan budaya Bitung ke pentas nasional dan dunia,” tutur Max.
Tidak hanya itu, wisatawan yang berkunjung ke Bitung juga bisa menikmati rangkaian acara festival seperti Colorful Bitung Run 10K, Underwater Coral Plantation, dan Carnaval Pating Hias, yang menggunakan sampah untuk menghias kapal.
Sementara, para pencinta kuliner bisa mencicipi ragam menu lokal berbahan dasar ikan.
(les)