Ratusan Yacht Siap Berlayar ke Sail Karimata 2016

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2016 03:47 WIB
Potensi keuntungan yang didapat jika yachter dari Singapura berkunjung ke Kepri sangatlah besar. Peningkatan pengembangan pun sedang dilakukan.
Ilustrasi yacht yang sedang bersandar. (REUTERS/Carlos Jasso)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi kapal wisata asal Singapura, Singapore Powerboat Association, mulai melirik pesona wisata bahari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), melalui penyelenggaraan Festival Bahari Kepulauan Riau.

Acara yang merupakan rangkaian Sail Karimata 2016 itu dipastikan akan dihadiri 100 kapal pesiar mewah (yacht) asal Negeri Singa Putih.

Kehadiran ratusan yacht itu tak lepas dari peran pengurus terminal feri Bandar Bentan Telani dan pengelola Nongsa Point Marina & Resort di Batam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rajutan kerjasama yang terjalin sejak Agustus itu bermaksud menjadikan Kepri sebagai taman bermain bagi para yachter, khususnya dari Singapura.

General Manager Nongsa Point Marina & Resort, Erhard M. Rueber juga mengatakan, kalau sudah ada komitmen dari Singapore Powerboat Association untuk meramaikan acara Festival Bahari Kepulauan Riau dan Sail Karimata 2016.

"Hingga saat ini, sekitar 60 yacht akan bersandar di tempat kami selama acara berlangsung," ujar Reuber.

Nongsa Point Marina & Resort memiliki 65 tempat berlabuh kelas dunia yang dirancang oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Bellingham Marina. Setidaknya ada dua tempat berlabuh yacht berukuran besar dan puluhan tempat berlabuh yacht berukuran kecil.

“Fasilitas kami lumayan lengkap, bisa digunakan sepanjang tahun,” jelas Rueber.

Yachter Singapura Jadi Sasaran Utama

Yachter asal Singapura menjadi pasar utama karena dekatnya jarak dengan Kepri. Hanya butuh waktu sekitar dua jam untuk berlayar dari Singapura ke Tanjung Pinang dengan yacht tipe power boat.

Sedangkan dengan yacht jenis sailing boat, bisa ditempuh dengan waktu sekitar delapan jam.

“Tak perlu berhari-hari, tak perlu berbulan-bulan, dalam hitungan jam, sudah bisa sampai ke Kepri,” kata Rueber.

Singapura juga bisa dibilang adalah surganya yachter. Ada enam marina di bawah naungan Singapore Powerboat Association yang menampung 4.000 yacht setiap harinya, dengan tarif rata-rata S$1.500 per hari (sekitar Rp19 jutaan).

Jadi, potensi keuntungan yang didapat jika yachter dari Singapura berkunjung ke Kepri sangatlah besar.

“Itu baru tarif bersandarnya. Belum termasuk biaya perawatan dan ongkos kebutuhan hidup sehari-hari. Kalau dibelokkan ke Kepri akan bagus. Akan banyak lapangan kerja tercipta di sini,” ujar Rueber.

Selain acara berkelas dan fasilitas yacht mumpuni, keindahan alam juga bisa menambah alasan yachter datang ke Kepri.

Ada 2.408 pulau besar dan kecil yang bisa disinggahi, mulai Pulau Anambas, Pulau Abang, Pulau Petong, Pulau Hantu hingga Pulau Labun. Belum lagi pemandangan alam bawah lautnya yang memesona.

Izin Lebih Mudah

Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, mengaku senang dengan ketertarikan Singapore Powerboat Association akan daerahnya.

Dan untuk mendukung ini, Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari Indonesia, menurutnya sudah melakukan promosi, terkait kemudahan aturan masuk kapal yacht asing ke perairan Indonesia.

"Urusan visa sekarang tak lagi sulit. Ada social culture visa yang bisa dipergunakan para yachter, dengan masa berlaku 60 hari dan bisa diperpanjang sampai 120 hari. Dengan begitu, para yachter bisa berpetualang selama enam bulan di Indonesia," kata Guntur, yang sedang mengawal digitalisasi dalam bisnis pariwisata Kepri dengan tagar media sosial #KepriGoDigital.

Izin masuk yacht juga tak lagi sulit. CAIT, surat izin masuk yacht ke perairan Indonesia, bisa diurus hanya dalam waktu tiga jam dengan mengunjungi situs yachters-indonesia.id dan mengisi form yang tersedia.

Ditambah lagi, sudah ada Peraturan Presiden 105/2015 yang memayungi pengurusan dokumen CIQP (custom, immigration, quarantine, port) di 18 pelabuhan. Dengan mengantungi dokumen itu, yacht dijamin bisa tetap berada di Indonesia selama tiga tahun.

Ke-18 pelabuhan yang dimaksud adalah Sabang (Aceh), Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Nongsa Point Marina (Batam), Banda Bintan Telani (Bintan), Tanjung Pandan (Belitung), Sunda Kelapa dan Ancol (Jakarta), Tanjung Beno (Bali), Tenau (Kupang), Kumai (Kotawaringin Barat), Tarakan, Nunukan (Bulungan), Bitung, Ambon, Saumlaki (Maluku Barat), Tual (Maluku Tenggara), Sorong, dan Biak.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER