Studi: Kombinasi Obat Bisa Enyahkan Kanker Ginjal

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2016 10:27 WIB
Sebuah penelitian di Inggris menemukan fakta bahwa sepuluh persen pasien yang menjalani kombinasi obat tidak lagi mengalami gejala kanker ginjal.
Ilustrasi: Pasien gagal ginjal kronis menjalani cuci darah di sebuah rumah sakit. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/Zk/ss/foc/15)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian menemukan salah satu cara mengatasi kanker ginjal, yaitu dengan mengombinasikan pengobatan melalui dua obat immunotherapy.

Setelah melakukan beberapa percobaan, para ilmuwan menemukan sekitar 40 persen pasien yang melakukan pengobatan dengan kandungan nivolumab dan ipilimumab mengalami penurunan signifikan pada kasus tumor ginjal.

Melansir Independent, bahkan sepuluh persen pasien yang diberikan kombinasi obat ini tidak lagi mengalami gejala kanker ginjal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun penelitian ini masih dalam uji coba tahap awal. Masih perlu riset lebih lanjut terkait dosis dan efek samping yang mungkin terjadi.

"Masih ada kebutuhan pilihan perawatan yang belum terpenuhi secara signifikan yang memiliki respon secara kontinu. Sehingga mampu meningkatkan kemampuan bertahan para penderita karsinoma sel ginjal, tipe paling umum dari kanker ginjal," kata Hans Hammers, peneliti dari University of Texas Southwestern Medical Center.

"Meski begitu," ia menambahkan, "hasil dari penelitian yang bernama CheckMate-016 ini menggembirakan dan menjanjikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut."

Hammers menjelaskan, respon atas pemberian kombinasi obat tersebut terjadi sekitar dua tahun sejak masa pemberian kombinasi obat. Mayoritas 40 persen pasien yang mengalami penurunan gejala terjadi pada beberapa bulan pertama percobaan.

Hasil dari penemuan ini sudah dipresentasikan di European Society for Medical Oncology di Copenhagen, Denmark. Sebelumnya, pihak Badan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) telah menyetujui kombinasi obat ini untuk para penderita kanker kulit, melanoma.

Menurut penelitian yang dilakukan tim dokter urologi pimpinan R. Umbas dari Universitas Indonesia, penyakit tidak menular, termasuk kanker, mulai menjadi hal yang umum terjadi di Indonesia.

Penelitian yang dipublikasikan di PubMed tersebut menyatakan bahwa kejadian penyakit ganas itu meningkat delapan persen setiap tahun di Indonesia. Tiga kanker yang paling sering ditemukan di Indonesia adalah kanker prostat, kandung kemih dan ginjal.

"Lebih dari setengah pasien dengan kanker ginjal terdiagnosis di tahap lanjut. Selain karsinoma sel ginjal, sejumlah besar orang terkena sel skuamosa dan sel karsinoma akibat dari batu ginjal. Sayang sekali, lebih dari 60 persen dari pasien menolak pengobatan radikal lebih lanjut," tulis tim peneliti.

Menurut penelitian yang dipublikasikan pada 2015 tersebut, jenis perawatan yang biasa dilakukan untuk melokalisasi kejadian penyakit itu adalah prostatektomi radikal atau radioterapi eksternal.

Selain perawatan tersebut, hampir 40 persen pasien kanker usia lanjut yang diteliti juga mengikuti terapi pengurangan primer hormon androgen.

(meg/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER