Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Pesawaran di Bandar Lampung untuk pertama kalinya akan menggelar Festival Pahawang Teluk Ratai pada 25-27 November mendatang, dengan maksud untuk memperkenalkan Pulau Pahawang kepada wisatawan yang menggemari wisata bahari.
"Target minimalnya adalah mengingatkan wisatawan kalau Indonesia memiliki banyak pulau dengan potensi wisata alam bawah laut yang luar biasa. Sekaligus kami ingin Puhawang menjadi ikon pariwisata Lampung,” kata Dendy Romadhona, Bupati Kabupaten Pesawaran, pada Selasa (18/10).
Kabupaten Pasawaran terbentuk sembilan tahun lalu, dari hasil pemekaran Kabupaten Lampung Selatan. Selama itu, baru kali ini pemerintah daerahnya menggelar festival seni budaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, saat ajang Anugerah Pesona Indonesia 2016 yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Pulau Pahawang masuk nominasi kategori Surga Tersembunyi Terpopuler (Most Popular Hidden Paradise).
Selama ini, Pulau Pahawang yang berpasir putih memang dikenal memiliki keindahan bawah laut, dengan berbagai spesies terumbu karang dan ikan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Pesawaran, Jaka Sungkawa, mengatakan kalau Festival Pahawang akan dimeriahkan dengan lomba foto, lomba penulisan blog, lomba layang-layang, sepeda santai sampai parade perahu hias.
"Festival ini juga melibatkan anggota marinir, karena sebagian kegiatan berlangsung di dekatmarkas Brigif 3 Marinir Piabung, tepatnya di Marine Eco Park," kata Sungkawa.
Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menyambut baik rencana Festival Pahawang. Ia berharap, festival ini dapat mengembangkan potensi wisata di Lampung.
"Pantai di barat Lampung punya banyak destinasi wisata, tiga di antaranya Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, dan Tanjung Setia," kata Ridho.
“Akses menuju ke sana juga sudah siap,” lanjutnya. Menurut Gubernur Ridho, dukungan Pemprov Lampung untuk pengembangan destinasi pantai barat adalah perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan.
Khusus jembatan, Pemprov Lampung akan memperbaiki jembatan Way Hanura II di Desa Hanura, agar akses ke Pulau Pahawang dan Teluk Kiluan menjadi lebih mudah.
Lainnya adalah pembangunan jembatan Way Umbar sebagai penghubung Pesawaran-Tanggamus.
Serta, yang tak kalah penting, adalah pengaspalan jalan Padangcermin-Simpang Teluk Kiluan, Desa Sukarame.
"Pembangunan telah berjalan 80 persen, tidak lama lagi selesai," kata Ridho.
"Sebelumnya, tidak pernah ada jembatan di situ,” lanjutnya.
(ard)