Pengembangan Kota Lama Semarang Dikawal Polisi Pariwisata

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 19 Okt 2016 05:07 WIB
Banyak wisatawan enggan mengunjungi tempat wisata karena merasa tidak aman. Demi Kota Lama Semarang, pemerintah turunkan polisi wisata.
Objek wisata Lawang Sewu di Semarang. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak wisatawan yang enggan berkunjung ke suatu daerah, karena merasa tidak aman. Kondisi ini tentu saja akan mengurangi jumlah kunjungan yang berujung melemahnya potensi industri wisata.

Pemerintah Indonesia berusaha untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat untuk terus mempromosikan pariwisata lokal, agar wisatawan mancanegara (wisman) semakin tertarik untuk berkunjung.

Agar suasanya aman serta nyaman tercipta, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono beserta jajarannya menegaskan akan mendukung penuh pengembangan industri pariwisata di daerahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu langkah yang dilakukannya ialah penugasan satuan polisi pariwisata di sejumlah titik wisata di Semarang.

"Sejumlah titik di kawasan Kota Lama Semarang akan berbenah. Kami mendukung dan terus berkoordinasi dengan semua yang terkait," kata Condro.

"Saya minta Kapolrestabes menyiapkan polisi dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik, ramah, sehingga mampu berkomunikasi dengan baik dengan wisatawan,” lanjutnya.

Condro tetap meminta polisi wisata bertugas dengan penuh kearifan lokal, agar tidak melupakan adat istiadat kota yang dijaganya.

Kota Semarang memang sedang mengembangkan wisata sejarahnya. Menteri Pariwisata Arief Yahya memang ingin agar sejarah Indonesia bisa dikemas menjadi potensi wisata sebaik Eropa.

Kemenpar pun saat ini sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan restorasi kawasan Kota Lama di Semarang sesuai dengan PERDA No. 8/2003 tentang RTBL Kawasan Kota Lama.

PIC Pokja Borobudur Kementerian Pariwisata, Larasati Sedyaningsih, mengatakan, tujuan pengembangan itu juga sekaligus untuk melindungi sejarah yang terancam punah.

”Semua pihak harus ikut mendukung, mulai dari pejabat sampai masyarakat. Pengembangan Kota Semarang memiliki visi Menuju Kota Warisan Dunia 2020," ujar Larasati.

Saat ini telah dibentuk Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L), yang sebelumnya, sudah menginventarisasi pemanfaatan gedung-gedung di Kota Lama untuk menghidupkan kawasan bangunan cagar budaya itu.

Ketua BPK2L Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan sudah menemukan beberapa pemilik gedung dan mereka menyampaikan rencananya untuk memanfaatkan asetnya di kawasan Kota Lama.

Dari 53 pemilik gedung yang sudah teridentifikasi, kata Hevearita, telah menyampaikan rencana pengembangan aset, seperti dijadikan hotel, galeri seni, hingga gedung perkantoran.

Di antaranya, gedung milik perusahaan asuransi Llyod di Jalan Kepodang, Gedung Schmidt di Jalan Letjen Suprapto, dan gudang-gudang mesin tembakau di Jalan Merak.

Pemanfaatan gedung akan menjadikan wisata lebih hidup sehingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang terus bisa diandalkan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menginginkan semua pihak melakukan penataan Kota Lama dengan tanpa mengubah bentuknya.

Hendrar juga meminta BPK2L Semarang untuk membuat kajian tentang kawasa, salah satunya penataan pedagang kaki lima.

”Kami ingin BPK2L ke depannya lebih agresif melakukan komunikasi dengan pemerintah, pemilik bangunan, dan masyarakat,” kata Hendi.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER